Tampilkan postingan dengan label reviewfilm. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label reviewfilm. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Agustus 2023

REVIEW FILM OPPENHEIMER (2023): Cerita yang Mind-Blowing dan Dialog Intens yang Membuat Bergidik!



*Peringatan: Review film "Oppenheimer" mengandung bocoran yang mungkin mengganggu bagi yang belum menonton.


Bagi siapa pun yang mengaku sebagai penggemar film, tentu tak asing dengan nama Christopher Nolan. Nolan adalah sutradara yang terkenal dengan karyanya yang selalu mengguncangkan pikiran dan sering membutuhkan pemahaman ekstra untuk memecahkan cerita filmnya. Tiga tahun setelah merilis "Tenet" (2020), Nolan kembali dengan karyanya yang terbaru, berjudul "Oppenheimer".
Jika sebelumnya Nolan menjelajahi genre aksi fiksi ilmiah dalam "Tenet", kali ini ia mengarahkan pandangannya pada film biopik yang mengisahkan kisah hidup J. Robert Oppenheimer, yang dikenal sebagai Bapak Bom Atom. Dalam film ini, karakter Oppenheimer diperankan oleh Cillian Murphy. Tidak hanya Murphy, film ini juga menampilkan barisan aktor ternama lainnya, termasuk Emily Blunt, Matt Damon, Robert Downey Jr., Florence Pugh, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan buku biografi berjudul "American Prometheus" yang ditulis oleh Kai Bird dan Martin J. Sherwin, "Oppenheimer" membeberkan kisah hidup J. Robert Oppenheimer, seorang ahli fisika teoretis yang memainkan peran penting dalam pengembangan senjata nuklir dalam Proyek Manhattan. Film ini membawa penonton memahami ketertarikan Oppenheimer terhadap ilmu fisika, pertimbangannya dalam proyek Manhattan, hingga konflik moral yang dihadapinya setelah bom yang dikembangkannya menghancurkan Jepang.




Penceritaan dengan Dialog Intens dan Padat


"Oppenheimer" memiliki durasi tiga jam, bukanlah durasi yang singkat untuk menonton di layar lebar. Meskipun demikian, waktunya terasa tepat karena film ini memiliki ritme yang tenang. Nolan memprioritaskan dialog sebagai alat utama dalam menceritakan kisah film ini. Meskipun begitu, Nolan berhasil menciptakan daya tarik yang mampu mempertahankan perhatian saya dari awal hingga akhir film.
Pertanyaannya, apa yang membuat saya tetap terpikat hingga akhir? Meskipun ritme film ini tenang, "Oppenheimer" menyuguhkan dialog yang intens sepanjang perjalanan ceritanya. Setiap kata yang diucapkan oleh karakter-karakternya memiliki bobot penting bagi pemahaman penonton terhadap kisah hidup Oppenheimer. Nolan berhasil membangun ketegangan melalui interaksi dan dialog antar karakter dalam film ini.
Film ini menampilkan alur maju-mundur, di mana transisi antara alur maju dan mundur dilakukan dengan cerdas dan tidak membingungkan. Nolan berhasil mengemas perubahan alur cerita ini sebagai sebuah puzzle yang akhirnya tersusun rapi di bagian akhir film.

Visual Berwarna dan Hitam-Putih yang Menarik


Salah satu aspek menarik dari "Oppenheimer" adalah penggunaan visual berwarna dan hitam-putih dalam penceritaannya. Nolan menulis naskah film ini dari sudut pandang orang pertama, dan visual berwarna digunakan untuk menggambarkan perspektif Oppenheimer. Di sisi lain, adegan hitam-putih mengaitkan karakter Lewis Strauss (diperankan oleh Robert Downey Jr.), yang kemungkinan merupakan sudut pandangnya Strauss.
Meski banyak hal yang patut dipuji, ada satu aspek yang dapat dikritik dalam "Oppenheimer", yaitu jumlah karakter yang diperkenalkan. Intensitas dialog yang tinggi membuat beberapa karakter sulit untuk diingat oleh penonton. Beruntungnya, film ini lebih banyak mengikuti sudut pandang Oppenheimer, sehingga tidak menjadi masalah jika penonton kesulitan mengingat semua karakternya.

Big Applause untuk Semua Aktor di Film Ini


Ketika melihat daftar aktor yang terlibat dalam "Oppenheimer", sudah jelas bahwa film ini mempersembahkan jajaran aktor luar biasa. Nama-nama besar Hollywood, termasuk Cillian Murphy sebagai pemeran utama J. Robert Oppenheimer, hadir dalam film ini.
Cillian Murphy telah terbukti sebagai aktor berbakat dengan aktingnya yang mengesankan. Selain penampilannya yang mirip dengan Oppenheimer, Murphy berhasil menghidupkan perasaan kegelisahan yang dialami oleh Oppenheimer dalam hidupnya.
Nolan berhasil mengarahkan para aktor besar ini untuk tampil dengan maksimal, meski hanya sebentar di "Oppenheimer". Semua aktor yang terlibat menampilkan performa luar biasa, tanpa ada yang terlihat lemah.

Visual dan Audio ala Nolan


Prestasi visual dan audio dalam film-film Nolan memang patut diacungi jempol. Di "Oppenheimer", ia sekali lagi memukau dengan visual dan audio yang mengagumkan. Nolan membuktikan bahwa penggunaan efek visual praktis masih memiliki daya tarik tersendiri dan mampu bersaing dengan film-film modern yang menggunakan CGI.
Adegan Trinity, uji coba ledakan senjata nuklir pertama dalam Proyek Manhattan, merupakan salah satu puncak kehebatan visual dalam "Oppenheimer". Ledakan tersebut terasa nyata dan penuh ketegangan. Melalui beberapa adegan hitam-putih, Nolan juga menghadirkan momen reaksi kimia atom yang menambah kesan ilmiah dalam film ini.
Kerja sama Nolan dengan sinematografer Hoyte van Hoytema membawa hasil yang luar biasa. Tidak hanya visual, audio juga memiliki peran besar dalam menghadirkan intensitas cerita. Komposer Ludwig Goransson berhasil menciptakan skor yang megah dan meresahkan, sesuai dengan perasaan Oppenheimer.




Jadi, Dapat Disimpulkan...


"Oppenheimer" adalah bukti lain dari kepiawaian Christopher Nolan dalam menghasilkan karya brilian. Dengan penekanan pada dialog, film ini berhasil menghadirkan ketegangan yang intens melalui percakapan para karakternya. Naskah yang ditulis dari sudut pandang orang pertama memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap konflik moral dan kegelisahan yang dialami Oppenheimer.
Kualitas visual tanpa CGI dan perpaduan skor audio yang kuat membuat "Oppenheimer" menjadi pengalaman sinematik yang memukau. Film ini berhasil memadukan sejarah, emosi, dan ilmu pengetahuan dalam sebuah karya yang mengagumkan.
Bagi yang belum menonton, ulasan ini mungkin telah memberikan Anda alasan untuk mengejar "Oppenheimer". Bagi yang sudah menonton, jangan ragu untuk berbagi pendapat Anda tentang film ini!


(/aaw)

Jumat, 14 Juli 2023

MISSION IMPOSSIBLE: DEAD RECKONING PART ONE - KETEGANGAN, AKSI, DAN INTRIK YANG MEMBUAT PENONTON TERPUKAU

 



Pada tanggal 8 Juli 2023, penantian para penggemar film akhirnya terjawab dengan tayangnya Mission Impossible: Dead Reckoning Part One. Film ini merupakan karya brilian dari sutradara Christopher McQuarrie, yang telah sukses menggarap film-film Mission Impossible sebelumnya. Dalam film ini, penonton akan disuguhkan dengan para aktor dan aktris hebat seperti Tom Cruise, Hayley Atwell, dan Ving Rhames, serta sejumlah bintang lainnya. Tom Cruise sendiri telah membintangi berbagai film terkenal seperti Top Gun: Maverick (2022) dan American Made (2017), sehingga kehadirannya di Mission Impossible: Dead Reckoning Part One menambah daya tarik film ini.

Proses pengambilan gambar film Mission Impossible: Dead Reckoning Part One memulai pada tahun 2020, namun sayangnya harus ditunda akibat pandemi yang melanda dunia. Syuting kemudian dilanjutkan pada tahun 2021 dengan langkah-langkah keamanan yang ketat. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, tim produksi dan para aktor tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk menghadirkan film yang spektakuler.

Mission Impossible: Dead Reckoning Part One akhirnya dirilis pada bulan Juli 2023 di berbagai bioskop. Film ini segera mendapatkan perhatian besar dari para penggemar setia dan pencinta film aksi. Dengan cerita yang menarik dan ekspektasi yang tinggi, film ini diharapkan dapat memenuhi harapan dan menghadirkan pengalaman yang luar biasa bagi penonton.

 


Sinopsis Mission Impossible: Dead Reckoning Part One

Film ini membawa penonton ke dalam dunia Ethan Hunt (Tom Cruise) dan tim IMF yang terlibat dalam misi berbahaya untuk menguasai senjata mematikan. Senjata tersebut memiliki potensi yang sangat mengancam umat manusia jika jatuh ke tangan yang salah. Ethan Hunt, dengan segala kemampuannya, berjuang untuk menemukan senjata tersebut dan memastikan bahwa tidak akan ada bencana yang terjadi. Dalam perjalanan misinya, ia harus berhadapan dengan musuh misterius bernama Gabriel, yang membuat Ethan Hunt menyadari bahwa tidak ada yang lebih penting daripada keberhasilan misinya dan melindungi dunia dari ancaman yang sangat besar.

Selain Tom Cruise, beberapa aktor dan aktris lainnya juga kembali membintangi Mission Impossible: Dead Reckoning Part One, seperti Ving Rhames, Henry Czerny, dan Simon Pegg. Keberadaan mereka sebagai karakter yang sudah dikenal oleh para penggemar sebelumnya menambah kekuatan naratif film ini. Selain itu, ada juga penambahan aktor dan aktris baru seperti Hayley Atwell, Pom Klementieff, dan Shea Whigham yang memberikan warna baru dan semangat segar dalam film ini.

Proses syuting Mission Impossible: Dead Reckoning Part One sempat mengalami hambatan akibat pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Pada bulan Februari 2020, syuting yang seharusnya berlangsung selama 21 hari di Venesia dan 40 hari di Roma terpaksa harus dihentikan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh tim produksi. Meskipun terjadi penundaan, para aktor dan kru tetap bertekad untuk menyelesaikan film ini dengan kualitas yang tinggi.

Namun, pada akhir bulan Juli, setelah memperhatikan situasi yang lebih kondusif, syuting dilanjutkan di Norwegia dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Para aktor dan kru bekerja sama dengan penuh dedikasi dan semangat untuk menghadirkan adegan-adegan yang menegangkan dan aksi yang spektakuler bagi para penonton.

Sebuah hal yang menarik dalam film ini adalah keputusan Tom Cruise untuk melakukan sebagian besar adegan berbahaya tanpa menggunakan pemeran pengganti. Dalam video yang dirilis oleh Paramount Pictures, terlihat betapa Tom Cruise dengan penuh dedikasi dan semangat melakoni berbagai aksi berbahaya. Hal ini menunjukkan komitmen aktor tersebut dalam memberikan pengalaman yang autentik dan mendebarkan bagi para penonton. Keberanian dan tekad Tom Cruise dalam melibatkan diri langsung dalam aksi-aksi berbahaya tersebut memberikan kepuasan tersendiri bagi para penggemar film Mission Impossible.

Selain aksi yang mendebarkan, film Mission Impossible: Dead Reckoning Part One juga memiliki hubungan yang menarik dengan plot cerita. Sutradara Christopher McQuarrie memberikan petunjuk bahwa judul film ini mengacu pada sesuatu yang mematikan dan menjadi ancaman bagi Ethan Hunt dan timnya. Hal ini menciptakan antusiasme dan ketertarikan yang tinggi dari para penonton untuk mengetahui lebih banyak tentang apa yang akan terjadi di film ini.

Dapat disimpulkan, Mission Impossible: Dead Reckoning Part One adalah film yang penuh dengan ketegangan, aksi, dan intrik yang mampu memukau penonton. Dengan aktor-aktor hebat seperti Tom Cruise, Hayley Atwell, dan Ving Rhames, serta arahan sutradara Christopher McQuarrie yang brilian, film ini diharapkan mampu memberikan pengalaman yang luar biasa dan tak terlupakan bagi para penggemar Mission Impossible. Dengan cerita yang menarik dan kualitas produksi yang tinggi, Mission Impossible: Dead Reckoning Part One menjadi salah satu film yang wajib ditonton bagi para pecinta film aksi.

 (/aaw)

Kamis, 13 Juli 2023

SKIP TO LOAFERS: SEMANGAT MASA MUDA DARI ANAK DESA

 



Setelah hampir dua minggu ini disibukkan dengan perjalanan darat dan laut dari Sumatera ke Jawa, akhirnya saya bisa mengisi blog ini lagi, hehe. Setelah menamatkan anime yang sebenarnya sudah ada di dalam watchlist saya cukup lama, namun baru kesampaian semalam. Kali ini kita bahas anime SKIP TO LOAFERS INI ya, hehe.

Musim semi selalu menjadi waktu yang dinantikan oleh para penggemar anime. Pada musim ini, banyak anime berkualitas yang dirilis, dan salah satu yang patut diperhatikan adalah anime drama dan slice of life berjudul "Skip and Loafer". Dengan total 12 episode, anime ini mengisahkan kehidupan sekolah di SMA dengan sentuhan kisah yang penuh inspirasi.

Kisah anime ini dimulai dengan seorang gadis remaja bernama Mitsumi Iwakura, yang berasal dari sebuah desa terpencil. Meskipun berasal dari latar belakang yang sederhana, Iwakura adalah seorang siswi berprestasi di sekolahnya dan membawa harapan bagi seluruh warga desanya ketika melanjutkan pendidikannya di Tokyo. Iwakura memiliki impian besar untuk menjadi seorang pejabat dan memperbaiki infrastruktur desanya yang terbelakang.

Namun, sebelum Iwakura dapat memulai kehidupan SMA yang baru, nasib mempertemukannya dengan suatu kejadian tak terduga. Ia tersesat di hari pertama masuk sekolah, tetapi beruntungnya, ia bertemu dengan seorang cowok tampan bernama Shima yang dengan ramah menyapanya. Bersama-sama, mereka berdua melanjutkan perjalanan ke sekolah.

Shima adalah seorang siswa yang santai dan cenderung acuh tak acuh terhadap acara pembukaan sekolah. Namun, kegigihan Iwakura yang tidak kenal menyerah dan semangatnya yang luar biasa membuatnya terkesan. Ketika keduanya akhirnya tiba di aula siswa baru, Iwakura mengambil inisiatif untuk menjadi perwakilan para siswa baru. Melihat keteguhan hati gadis itu, Shima mulai mengaguminya.

Setelah acara pembukaan yang meriah, takdir membawa Shima dan Iwakura berada dalam satu kelas. Waktu demi waktu, mereka menjadi dekat satu sama lain dan merasakan adanya perasaan khusus yang tumbuh di dalam hati mereka. Namun, ketakutan mereka terhadap kemungkinan hubungan mereka menjadi canggung dan mengubah dinamika persahabatan mereka membuat keduanya memilih untuk tetap diam dan menjalani kehidupan sekolah dan persahabatan seperti biasa.

Di sisi lain, Shima, yang memiliki popularitas dan bakat akting yang luar biasa, terus menyembunyikan kemampuannya yang luar biasa. Hal ini terkait dengan latar belakang keluarganya yang sulit dan masa lalunya yang penuh kesalahan, yang membuatnya merasa terkekang dalam menjalani kehidupan SMA.

Namun, seiring berjalannya waktu, Shima mulai menyadari bahwa masalah dan kesalahan masa lalunya tidak akan pernah menjadi penghalang jika ia memiliki keberanian untuk menghadapinya. Ia berharap bisa memiliki kehidupan yang damai seperti keluarga Iwakura, dan menyadari bahwa perubahan tersebut harus dimulai dari dirinya sendiri.

"Skip and Loafer" adalah sebuah anime yang diproduksi oleh Studio P.A. Works dengan genre drama, romantis, dan slice of life. Anime ini tayang pada musim semi tahun 2023, dan telah menjadi salah satu sorotan di kalangan penggemar anime.

Cerita Skip and Loafer diadaptasi dari manga seinen yang ditulis oleh Misaki Takamatsu, yang juga dikenal dengan judul "Skip to Loafer". Manga ini telah diterbitkan oleh Kodansha di Majalah Monthly Afternoon sejak Agustus 2018 hingga saat ini. Kesuksesan manga tersebut mendorong adaptasi anime yang menghidupkan kisah dan karakter-karakternya dalam bentuk animasi.

Anime ini disutradarai oleh Kotomi DEAI, seorang sutradara yang telah berkontribusi dalam beberapa serial anime populer seperti Teasing Master Takagi-san, Ergo Proxy, dan Kimi ni Todoke. Kemampuan dan pengalaman Deai dalam mengarahkan drama dan menggambarkan emosi karakter akan menjadi aset penting dalam membawa cerita Skip and Loafer menjadi hidup di layar.

Skip and Loafer adalah anime yang menampilkan kisah persahabatan, cinta, dan perjuangan dalam kehidupan sekolah. Dengan karakter-karakter yang kuat dan alur cerita yang menarik, anime ini mampu memukau para penonton dan memberikan pengalaman yang menggugah hati. Penggambaran yang realistis mengenai persahabatan, impian, dan perjuangan dalam mencapai tujuan hidup membuat anime ini menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Dalam anime ini, kita dapat melihat bagaimana Iwakura dan Shima tumbuh dan belajar bersama, serta bagaimana mereka menemukan keberanian untuk menghadapi masalah dan mengatasi rintangan yang ada di hadapan mereka. Dengan kisah yang penuh dengan emosi dan pesan-pesan inspiratif, Skip and Loafer mampu memberikan motivasi kepada penontonnya untuk menjalani kehidupan mereka dengan semangat dan tekad yang kuat.



Anime Skip and Loafer adalah cerita yang inspiratif dan penuh kreativitas. Mengisahkan tentang persahabatan, impian, dan perjuangan dalam kehidupan sekolah, anime ini mampu menggugah emosi dan memberikan motivasi kepada penontonnya. Dengan karakter-karakter yang kuat, alur cerita yang menarik, dan pesan-pesan yang mendalam, Skip and Loafer menjadi salah satu anime yang patut ditonton oleh pecinta drama dan slice of life. Dalam cerita ini, kita dapat melihat bagaimana seorang anak desa berjuang untuk memajukan desanya dan bagaimana persahabatan dan cinta dapat membantu kita mengatasi rintangan dalam hidup.

(/aaw)

Kamis, 08 Juni 2023

INSIDIOUS 5 (2023) : TEROR TERAKHIR UNTUK KELUARGA LAMBERT!

Sinopsis Film Insidious 5: The Red Door Tayang di Bulan Juli 2023 di Bioskop (Source: Insidious.movie)


Hai, para pecinta film! Sudah lama enggak update soal film, ya? Tenang, kali ini ada kabar seru yang pastinya bikin kalian excited, terutama bagi penggemar film horror. James Wan, sutradara kenamaan dalam genre horor, akhirnya merilis trailer terbaru dari film Insidious 5, juga dikenal sebagai Insidious: The Red Door. Kabarnya, ini akan menjadi film terakhir dari petualangan menyeramkan dalam franchise Insidious. Tanggal tayangnya pun sudah diumumkan, yaitu bulan Juli 2023.

Dalam trailer terbaru ini, kita akan kembali melihat keluarga Josh Lambert, yang diperankan oleh Patrick Wilson, menghadapi teror yang mengerikan dari makhluk jahat. Namun, yang membuatnya semakin menyeramkan, teror kali ini ditujukan kepada Dalton Lambert, anak Josh yang telah tumbuh dewasa.


Sinopsis Singkat Insidious 5: The Red Door

Yuk, kita bahas sinopsis Insidious 5 yang seru abis ini! Ceritanya, keluarga Josh Lambert sekali lagi mengalami gangguan dari iblis yang paling jahat. Kali ini, teror itu menimpa Dalton yang sudah menjadi dewasa. Keduanya harus berhadapan dengan munculnya kenangan masa lalu yang tiba-tiba kembali menghantui mereka. Josh dan Dalton pun berusaha mengungkap kebenaran kelam dari sejarah keluarga mereka dan mencari cara untuk mengusir iblis yang mengancam mereka berdua.

Diketahui bahwa Dalton sebelumnya menjalani kehidupan sebagai seorang mahasiswa di pantai timur Amerika Serikat. Namun, hidupnya tak seperti mahasiswa pada umumnya, karena ia terus dihantui oleh iblis dari masa lalunya yang sangat menyeramkan.

Dalton akan dihantui oleh penampakan-penampakan mengerikan di rumahnya. Untuk mengatasi semua ini, Dalton dan Josh harus menghadapi masa lalu yang kelam dan menghadapi teror baru yang lebih menakutkan, yang tersembunyi di balik pintu merah yang mampu membuat bulu kuduk merinding.


Cuplikan Resmi Film Insidious 5 (2023): The Red Door yang tayang bulan Juli 2023 (Source: Insidious.movie)


Menariknya, karakter paranormal Ellise, yang sebelumnya muncul dalam Insidious 1 dan 2, juga kembali hadir dalam Insidious 5. Dia akan memainkan peran penting dalam membantu mereka berdua melawan roh jahat yang dikenal sebagai "The Further".

Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mengusir iblis yang selama ini menghantui mereka agar bisa mendapatkan ketenangan selamanya. Hal menarik lainnya adalah, para pemain yang tampil dalam Insidious 1 dan 2, seperti Rose Byrne, Andrew Astor, Juliana Davies, dan Lin Shaye, akan kembali hadir dalam Insidious 5, membawa penampilan seram mereka yang sudah dikenal sebelumnya.




Menurut kabar yang dilansir oleh Screenrant, Insidious 5: The Red Door akan menjadi akhir dari seri film horor James Wan lainnya. Film ini dijadwalkan untuk rilis di Amerika Serikat pada tanggal 7 Juli 2023. Namun, sayangnya kita masih belum mengetahui tanggal rilisnya di Indonesia. Mari kita tunggu informasi selanjutnya!

Nah, itulah sinopsis seram dari Insidious 5, teman-teman! Bersiaplah untuk menghadapi kengerian dan misteri yang akan dihadapi oleh keluarga Lambert. Siapa di antara kalian yang berani untuk menontonnya? Jangan sampai ketinggalan sensasi seramnya, ya!

 

(/aaw)

Kamis, 06 April 2023

BARBIE (2023): Bertabur Aktor Ternama, Film Adaptasi Live-Action Pertama untuk Boneka Fashion Ikonik



Rilis Akhir Juli 2023 Ini!

Kamu pasti sudah tak asing lagi dengan boneka fashion ikonik yang satu ini. Ya, Barbie kini siap menghiasi layar lebar dalam adaptasi live-action pertamanya yang akan segera rilis pada tahun 2023!

Barbie, karakter kartun dan boneka fashion yang dicintai banyak orang sejak debutnya pada tahun 1959. Selama bertahun-tahun, Barbie telah mengalami banyak transformasi dan adaptasi, tetapi tidak ada yang begitu dinantikan seperti adaptasi live-action boneka yang akan datang, yang akan tayang di bioskop pada 21 Juli 2023.



Semua Tokoh Bernama Sama

Film ini, ditulis oleh Greta Gerwig dan Noah Baumbach, mengikuti kisah Barbie dan rekan-rekannya, penghuni wanita dari dunia di mana setiap wanita diberi nama Barbie, tetapi mereka masih dapat mengenali satu sama lain. Dunia yang ideal ini dipimpin oleh sekelompok wanita, dan proses pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh idealisme feminis.

Kehidupan Barbie penuh dengan kebahagiaan dan kemungkinan tanpa batas hingga ia memulai perjalanan baru dengan pasangannya, Ken, ketika ia diundang menjadi bintang di perusahaan mainan yang dimiliki manusia. Keputusan ini menyebabkan keretakan di antara penghuni dunianya, dan Barbie, sebagai protagonis, mencoba untuk menerima konflik dengan pasangannya.



Penuh Glitter "Aktor Ternama"

Margot Robbie berperan sebagai Barbie, sementara penyanyi-penulis lagu Dua Lipa melakukan debut aktingnya dalam film ini. Yang membuat adaptasi live-action ini unik adalah karena menampilkan berbagai karakter, termasuk Barbie, Ken, dan karakter lain yang dicintai dari alam semesta boneka tersebut. Poster resmi untuk film tersebut telah dirilis, dan itu menampilkan potret menakjubkan Robbie sebagai boneka ikonik tersebut. Poster tersebut juga mengisyaratkan tagline film, "Barbie is Everything," yang mengindikasikan bahwa Barbie mewakili lebih dari sekadar boneka fashion.

Antusiasme untuk film ini telah meningkat sejak diumumkan, dan diharapkan akan menjadi hit box office ketika dirilis di bioskop pada musim panas 2023. Sebagai adaptasi boneka ikonik pertama dalam bentuk live-action, film ini pasti akan menjadi perjalanan nostalgia untuk banyak penonton sekaligus memperkenalkan generasi baru pada karakter Barbie yang abadi.

Terlepas dari semuanya, yang paling membuat saya antusias secara pribadi adalah kemunculan Pemeran Shang Chi, Shimu Liu di dalam film ini yang juga berperan sebagai Ken (Satu dari sekian banyak tokoh Ken di Film ini, haha), saya mencium kehadiran unsur komedi yang cukup kuat dalam ceritanya, haha.

Selamat Menonton!


Rabu, 01 Maret 2023

Review Film Phoebe in Wonderland (2008): Bukan Hanya Tentang Satu Orang

 



Obsessive Compulsive Disorder Plus Tourette Problem

"Phoebe in Wonderland" adalah sebuah film drama Amerika tahun 2008 yang disutradarai oleh Daniel Barnz dan dibintangi oleh Elle Fanning sebagai pemeran utama. Film ini bercerita tentang Phoebe, seorang gadis muda dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan imajinasi aktif yang berjuang untuk menemukan tempatnya di dunia dan mengatasi tekanan sekolah dan keluarga.

Penggambaran OCD dalam film ini sensitif dan akurat, dan menyoroti tantangan yang dihadapi oleh orang-orang dengan gangguan tersebut, termasuk pikiran yang mengganggu, perilaku kompulsif, dan stigma yang melekat pada penyakit mental. Elle Fanning memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Phoebe, menangkap emosi karakter yang kompleks dan gejolak batin dengan kedalaman dan nuansa.

Pemeran pendukung, yang meliputi Felicity Huffman, Patricia Clarkson, dan Bill Pullman, juga memberikan penampilan yang kuat, menambah kedalaman dan kerumitan cerita. Sinematografi dan efek visual film ini juga mengesankan, menciptakan suasana seperti mimpi dan nyata yang mencerminkan dunia batin Phoebe dan imajinasi yang hidup.



Pesan Cerita yang Menyeluruh

Pada intinya, "Phoebe in Wonderland" adalah kisah universal tentang pencarian identitas dan penerimaan, dan berbicara kepada siapa saja yang pernah merasa seperti orang luar atau berjuang untuk menyesuaikan diri. Film ini juga menimbulkan pertanyaan penting tentang peran kreativitas. dan imajinasi dalam kesehatan mental, dan mendorong pemirsa untuk merangkul bakat dan bakat unik mereka sendiri.

Secara keseluruhan, "Phoebe in Wonderland" adalah film yang menggugah pikiran dan kuat secara emosional yang menawarkan penggambaran OCD dan penyakit mental yang bernuansa dan empatik. Ini harus ditonton oleh siapa saja yang tertarik dengan representasi kesehatan mental dan bagi mereka yang menghargai sinema yang berwawasan dan mengharukan.



Review Film The Tic Code (1999): Selalu Ada Tempat Untuk Siapapun

 


Pemilihan Sudut Pandang Tokoh dan Masalah yang Unik

"The Tic Code" adalah sebuah film drama Amerika Serikat tahun 1999 yang disutradarai oleh Gary Winick dan ditulis oleh Polly Draper, yang juga membintangi film tersebut. Film ini mengikuti kehidupan Miles, seorang pianis jazz muda dengan sindrom Tourette yang berjuang untuk menemukan tempatnya di dunia musik dan menjalin hubungan dengan ayahnya.

Film tersebut menggambarkan sindrom Tourette dengan cara yang sensitif dan akurat, dan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi oleh orang-orang dengan kondisi tersebut, termasuk isolasi sosial, intimidasi, dan stigma yang melekat pada gangguan tersebut. Aktor utama, Christopher George Marquette, menampilkan penampilan yang kuat sebagai Miles, menangkap perjuangan karakter tersebut dengan sindrom Tourette dengan keaslian dan empati.

Film ini juga menampilkan pemeran aktor berbakat, termasuk Polly Draper, yang berperan sebagai ibu Miles, dan Gregory Hines, yang berperan sebagai musisi jazz dan mentor Miles. Soundtrack film, yang mencakup komposisi jazz asli oleh pianis dan komposer Marcus Roberts, menambah suasana film secara keseluruhan dan meningkatkan dampak emosional dari cerita tersebut.




Membuka Cara Pikir Awam Terhadap Sindrom Tourette

Terlepas dari fokusnya pada sindrom Tourette, "The Tic Code" adalah kisah universal tentang perjuangan untuk menemukan tempat seseorang di dunia dan untuk terhubung dengan orang lain. Ini adalah film pedih dan menggugah pikiran yang meningkatkan kesadaran tentang sindrom Tourette dan tantangan yang dihadapi oleh orang-orang dengan gangguan tersebut.

Secara keseluruhan, "The Tic Code" adalah film yang dibuat dengan indah yang menawarkan penggambaran sindrom Tourette yang kuat dan berwawasan luas serta dampaknya terhadap kehidupan orang-orang. Ini harus ditonton oleh siapa saja yang tertarik dengan representasi disabilitas dan bagi mereka yang menghargai sinema yang bijaksana dan menarik.



Review Film Front Of The Class (2008): Perjuangan Sukses Penyandang Tourette Syndrom


Diangkat dari Novel Inspiratif Karya Brad Cohen

Front of the Class adalah film drama Amerika tahun 2008 yang disutradarai oleh Peter Werner dan berdasarkan buku karya Brad Cohen, yang menceritakan kisah inspiratif Cohen, yang menderita sindrom Tourette dan mengatasi tantangan dan prasangka yang dia hadapi dalam hidup untuk menjadi seorang guru sukses dan pembicara motivasi.

Film ini adalah penggambaran yang mengharukan dan tulus tentang tantangan yang dihadapi oleh individu dengan sindrom Tourette, dan perjuangan untuk diterima dan dipahami dalam masyarakat yang sering menstigmatisasi dan meminggirkan penyandang disabilitas.

Aktor utama, Jimmy Wolk, memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Brad Cohen, menggambarkan perjuangan karakter tersebut dengan sindrom Tourette dengan kepekaan dan keaslian. Pemeran pendukung juga memberikan penampilan yang kuat, terutama Patricia Heaton, yang berperan sebagai ibu Brad, dan Treat Williams, yang berperan sebagai ayah Brad.


Penyandang Disabilitas Juga Mampu Mencapai Hal-Hal Hebat

Film ini melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menangkap perjalanan emosional Brad Cohen, dan penonton dapat terhubung dengan karakter tersebut dan merasa terlibat dalam ceritanya. Pesan film untuk mengatasi hambatan dan mengejar impian seseorang sangat menginspirasi, dan berfungsi sebagai pengingat bahwa penyandang disabilitas mampu mencapai hal-hal hebat.

Secara keseluruhan, Front of the Class adalah film yang dibuat dengan baik dan membangkitkan semangat yang merayakan semangat manusia dan kekuatan ketekunan. Ini harus diwaspadai bagi siapa saja yang mencari kisah motivasi yang akan membuat mereka merasa terinspirasi dan penuh harapan.


Selasa, 28 Februari 2023

Rekomendasi 3 Film Bertemakan Sindrom Tourette, Wajib Nonton!




Tourette Syndrome (atau Sindrom Tourette) adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan gerakan dan suara yang tidak disengaja dan seringkali tidak dapat dikendalikan. Beberapa film telah dibuat tentang Tourette Syndrome yang memberikan gambaran tentang pengalaman hidup para penderita kondisi ini, dan beberapa di antaranya adalah:



"Front of the Class" (2008)


Film ini didasarkan pada kisah nyata Brad Cohen, seorang guru yang memiliki Tourette Syndrome. Film ini mengikuti perjuangan Cohen untuk menjadi seorang guru meskipun menghadapi rintangan besar karena kondisinya. Film ini memberikan gambaran yang inspiratif tentang pengalaman hidup Cohen dan juga memberikan wawasan tentang bagaimana Tourette Syndrome mempengaruhi kehidupan sehari-hari.



"The Tic Code" (1999)

Film ini mengikuti seorang anak bernama Miles yang memiliki Tourette Syndrome dan bakat musik yang luar biasa. Miles menemukan kenyamanan dalam musik dan berteman dengan seorang pemain saxophone jazz yang juga memiliki Tourette Syndrome. Film ini memberikan gambaran yang realistis tentang pengalaman hidup orang dengan Tourette Syndrome dan bagaimana mereka dapat menemukan cara untuk mengekspresikan diri melalui musik dan seni.


Film ini mengikuti seorang anak perempuan bernama Phoebe yang memiliki Tourette Syndrome dan kecenderungan obsesif-kompulsif. Phoebe menemukan kenyamanan dalam dunia imajinasinya dan menemukan cara untuk mengekspresikan diri melalui drama sekolah. Film ini memberikan gambaran tentang pengalaman hidup seorang anak dengan Tourette Syndrome dan kecenderungan obsesif-kompulsif, serta memberikan wawasan tentang bagaimana seni dapat membantu seseorang mengatasi rintangan tersebut.

Film-film tersebut memberikan gambaran yang berbeda-beda tentang pengalaman hidup orang dengan Tourette Syndrome, tetapi semuanya memberikan wawasan yang berharga tentang kondisi ini dan bagaimana orang dengan Tourette Syndrome dapat menemukan cara untuk mengekspresikan diri dan hidup secara penuh.

Senin, 27 Februari 2023

LOVE AT FIRST FLOOD (2012): Ada Cinta di Tengah Musibah!



Berhubung akhir-akhir ini, berita yang lewat di beranda kebanyakan tentang hujan dan banjir Ibu Kota, mungkin ada baiknya kalau kita membahas tentang salah satu film komedi yang bertemakan banjir dari Negeri Gajah Putih. Tertarik? Mari baca sampai habis ya!



ADA CINTA DI TENGAH MUSIBAH!

Love at First Flood adalah film komedi romantis Thailand yang dirilis pada tahun 2012 yang disutradarai oleh Thanadol Nualsuth dan dibintangi oleh Rattanrat Eertaweekul dan Bongkod Kongmalai.

Ceritanya mengikuti Yim, seorang wanita muda yang bekerja di sebuah perusahaan yang menjual sistem keamanan rumah. Dia bertemu dengan seorang pria bernama Keng yang tinggal di sebuah rumah yang selalu banjir karena letaknya yang rendah. Terlepas dari protes Keng, Yim memutuskan untuk membantunya memecahkan masalah banjirnya dan, dalam prosesnya, mereka jatuh cinta.



MENGHIBUR, TAPI TERLALU RINGAN

Secara keseluruhan, Love at First Flood merupakan drama komedi romantis yang menghibur dan ringan dengan penampilan menawan dari para pemeran utamanya. Kekuatan utama film ini adalah kemampuannya untuk menyeimbangkan alur cerita romantis dengan momen komedi, menjadikannya tontonan yang menyenangkan dan menyenangkan. Kemistri antara kedua aktor utama juga mengesankan, dan penampilan mereka membantu menghidupkan karakter.

Namun, film ini bukannya tanpa kelemahan. Ceritanya terkadang bisa diprediksi, dan beberapa momen komedi bisa terasa dipaksakan atau berlebihan. Selain itu, beberapa penonton mungkin merasa bahwa humor film tersebut terlalu bergantung pada referensi budaya yang mungkin tidak familiar bagi penonton Barat.

Secara keseluruhan, Love at First Flood adalah komedi romantis yang menawan dan menyenangkan yang menawarkan pelarian yang ringan dan menghibur bagi pemirsa. Jika Anda mencari film yang menyenangkan dan ringan untuk ditonton, ini bisa menjadi pilihan yang bagus.



Rabu, 22 Februari 2023

DEEPWATER HORIZON (2016) : Tragedi Meledaknya Pengeboran Minyak di Teluk Meksiko




Apa kabar semuanya?

Lama tak update di Blog ini, maaf ya hehe...

Kali ini kita mau bahas film yang sebenarnya sudah tayang cukup lama di bioskop, 2016 lalu ya. Tapi berhubung filmya baru semalam ditayangkan ulang di Bioskop Trans TV, jadi menarik juga untuk kita bahas ulang. Buat yang penasaran, jangan kabur dulu ya sampai selesai membaca hehe.


DIANGKAT DARI KISAH NYATA TAHUN 2010

Film Deepwater Horizon adalah film bertema bencana tahun 2016 yang disutradarai oleh Peter Berg dan dibintangi oleh Mark Wahlberg, Kurt Russell, dan Kate Hudson. Film ini didasarkan pada peristiwa nyata yang terjadi di anjungan minyak Deepwater Horizon di Teluk Meksiko pada tahun 2010, yang mengakibatkan tumpahan minyak terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Penggambaran bencana dalam film ini intens dan kuat, dengan rangkaian aksi dan efek khusus menciptakan pengalaman yang realistis dan imersif. Film ini melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk membangun ketegangan saat peristiwa terungkap, dengan kru rig berjuang untuk menghadapi krisis yang terus meningkat.



PEMILIHAN AKTOR DENGAN AKTING YANG TAK MAIN-MAIN

Akting dalam film ini juga sangat bagus, terutama dari Mark Wahlberg dan Kurt Russell yang sama-sama memberikan penampilan yang kuat sebagai karakter sentral film tersebut. Pemeran pendukung juga solid, dengan John Malkovich menonjol sebagai eksekutif BP yang licik yang mengutamakan keuntungan di atas keselamatan.


(KENAPA) TAK MENCERITAKAN PENYEBAB BENCANA TERLALU DALAM?

Salah satu kritik terhadap film tersebut adalah bahwa film tersebut tidak menggali secara mendalam penyebab bencana atau masalah yang lebih luas seputar pengeboran minyak lepas pantai. Film ini sebagian besar berfokus pada pengalaman pribadi para karakter daripada mengeksplorasi implikasi sosial dan lingkungan yang lebih besar dari bencana tersebut.

Namun, terlepas dari semua aspek, secara keseluruhan, "Deepwater Horizon" adalah film bencana yang dibuat dengan baik dan mencekam yang secara efektif menangkap intensitas dan kepahlawanan dari peristiwa kehidupan nyata yang digambarkannya. Meskipun mungkin tidak menawarkan analisis komprehensif tentang penyebab dan akibat dari bencana tersebut, film ini tetap menjadi film yang kuat dan berkesan yang layak untuk ditonton. (/aaw)


Selasa, 07 Desember 2021

LIST 3 FILM TENTANG HUJAN WAJIB TONTON



Bagaimana Kabarmu?


Memasuki Bulan Desember ini, sepertinya beberapa wilayah di Indonesia mulai diguyur hujan dari kecil, sedang hingga deras. Bahkan kalau melihat di beberapa wilayah, sampai-sampai terdampak banjir. Untuk semua daerah yang mengalami banjir dan bencana alam lainnya, semoga tetap sehat dan di lindungi oleh Allah SWT.

Nah, bicara mengenai hujan, berhubung beberapa aktifitas harus diurungkan. Yang udah janjian mungkin harus batal karena hujan, atau karena mager juga hehe. Berikut ini ada 3 film yang mungkin bisa jadi favorit kalian selama menunggu hujan reda.


1. The Garden Of Words





Salah satu film buatan Makoto Shinkai yang karyanya sudah tak perlu diragukan lagi, baik dari ceritanya maupun grafisnya. Film ini bercerita tentang 
Takao, remaja berusia 15 tahun dan wanita muda yang berkawan pada saat musim hujan. Takao dan wanita misterius itu kerap bertemu di Shinjuku Gyoen National Garden pada pagi hari saat musim hujan. Ya, walaupun ceritanya cukup sedih, tapi tetap menarik untuk kamu tonton, apalagi penggemar cerita roman sad ending.


2. Hujan Bulan Juni




Nah, kalo film ini berasal dari tanah air ya. Film yang diangkat dan diadaptasi dari novel berjudul sama karya sastrawan Sapardi Djoko Darmono, ialah Hujan Bulan Juni. Film ini rilis pertama kali pada 2 November 2017. Film ini bercerita tentang Pingkan (Velove Vexia) dan Sarwono (Adipati Dolken) yang saling jatuh cinta, namun harus terpisah jarak. 


3. After The Storm




Terakhir, film tentang hujan yang wajib kamu tonton adalah After The Storm. Mungkin untuk film satu ini, lebih cocok ditonton oleh keluarga ya. Tayang pada tahun 2016, kisahnya bukan tentang cinta remaja, melainkan tentang suami istri yang bercerai, namun berjuang untuk tetap menjadi orang tua yang terbaik untuk anak mereka. Banyak sekali nilai hubungan yang bisa kamu pelajari di sini. 

Demikian rekomendasi film tentang hujan yang bisa kamu tonton sambil makan gorengan panas dan secangkir kopi atau coklat hangat. Selamat menikmati...


Salam,

A. A. Widarta