Tampilkan postingan dengan label reviewbuku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label reviewbuku. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Maret 2023

Review Buku Atomic Habits (2018) oleh James Clear: Pentingnya Membiasakan Kebiasaan Baik Walaupun Kecil



Small Habits, Big Future Life

Buku "Atomic Habits" oleh James Clear adalah sebuah panduan yang sangat membantu bagi siapa saja yang ingin membangun kebiasaan-kebiasaan yang positif dalam hidup mereka. Buku ini menawarkan cara-cara yang praktis dan mudah dipahami untuk merancang kebiasaan-kebiasaan yang membangun dan memperkuat kualitas hidup.

Clear mengemukakan bahwa kebiasaan-kebiasaan yang kuat dan positif memerlukan proses yang berkelanjutan dan terus-menerus, dan ia menunjukkan kepada pembaca bagaimana untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang berdaya tahan. Ia juga menjelaskan mengapa kebiasaan-kebiasaan kecil dapat memiliki dampak yang besar dalam hidup kita, serta bagaimana untuk memanfaatkan kekuatan kebiasaan-kebiasaan kecil ini untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Buku ini juga mengandung contoh-contoh nyata dan studi kasus yang membuktikan keberhasilan dari pendekatan Clear, dan ia menunjukkan kepada pembaca cara-cara untuk menerapkan strategi-strategi ini dalam kehidupan sehari-hari mereka. Tulisannya mudah dipahami dan disajikan dengan cara yang menarik, sehingga membuat buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca.



Sekilas Tentang James Clear

James Clear adalah seorang penulis, pembicara, dan pengusaha yang terkenal dengan karyanya di bidang produktivitas, kebiasaan, dan perkembangan pribadi. Clear lahir pada tahun 1985 di Amerika Serikat, dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Ohio.

Setelah lulus dari sekolah menengah, Clear melanjutkan studinya di Universitas Denison, di mana ia meraih gelar sarjana dalam bidang Ekonomi. Setelah lulus, ia bekerja sebagai konsultan manajemen dan di sektor keuangan, sebelum memutuskan untuk fokus pada karir sebagai penulis dan pembicara.

Clear menjadi terkenal pada tahun 2012 ketika ia meluncurkan situs webnya, JamesClear.com, yang merupakan blog yang berfokus pada topik-topik seperti produktivitas, kebiasaan, dan perkembangan pribadi. Situs web ini kini memiliki jutaan pengunjung setiap bulannya, dan telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang ingin meningkatkan kualitas hidup mereka.

Pada tahun 2018, Clear merilis buku pertamanya yang berjudul "Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones", yang telah menjadi bestseller New York Times dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa. Buku ini memberikan panduan praktis dan mudah dipahami tentang cara membangun kebiasaan-kebiasaan yang positif dan meningkatkan kualitas hidup.

Selain menulis, Clear juga dikenal sebagai seorang pembicara yang berpengaruh, dan telah memberikan ceramah di banyak perusahaan dan universitas di seluruh dunia. Ia juga memiliki pengalaman sebagai seorang atlet, dan telah menyelesaikan beberapa perlombaan triatlon dan maraton.

Kisah hidup James Clear sangat menginspirasi, karena ia telah berhasil memanfaatkan keahliannya dalam bidang produktivitas dan kebiasaan untuk membantu orang lain memperbaiki kualitas hidup mereka. Dengan buku dan situs webnya, Clear telah menjadi sumber inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia, dan ia terus mendorong orang-orang untuk mencapai potensi penuh mereka dengan membangun kebiasaan-kebiasaan yang positif.



Simpulannya,...

Secara keseluruhan, "Atomic Habits" adalah sebuah buku yang sangat berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memperbaiki hidup mereka dengan merancang kebiasaan-kebiasaan yang positif. Dengan saran-saran yang praktis dan terbukti berhasil, buku ini menjadi salah satu panduan terbaik untuk membangun kebiasaan-kebiasaan yang memperkuat kualitas hidup kita. Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh siapa saja yang ingin meraih kesuksesan dalam hidup mereka dengan merancang kebiasaan-kebiasaan yang kuat dan positif.

Selamat Membaca,

Selasa, 28 Februari 2023

Review Buku: The Tokyo Zodiac Murder Oleh Shoji Shimada



Diangkat Dari Kasus Pembunuhan Zodiak Amerika Serikat

Novel The Tokyo Zodiac Murders yang ditulis oleh Shoji Shimada adalah sebuah novel misteri yang sangat menarik dan penuh dengan plot twist yang mengejutkan. Buku ini berfokus pada pembunuhan berantai yang terjadi di Jepang pada tahun 1979, yang diinspirasi oleh pembunuhan Zodiak yang terkenal di Amerika Serikat, tepatnya di California Utara antara tahun 1968-1969.

Shimada menggabungkan unsur-unsur klasik dari novel detektif, seperti plot yang rumit dan misterius, dengan cara yang sangat baik. Setiap karakter memiliki latar belakang dan motivasi yang kuat, dan pembaca disajikan dengan petunjuk-petunjuk yang saling berhubungan dalam penyelidikan yang mengarah ke arah yang berbeda-beda.



Sedikit Cerita Mengenai Pembunuhan Zodiak di Califormia Utara

Kasus Pembunuhan Zodiac adalah serangkaian pembunuhan berantai yang terjadi di California Utara, Amerika Serikat, antara tahun 1968 hingga 1969. Pelakunya yang tak teridentifikasi menyerang korban-korbannya secara acak dan menggunakan metode yang brutal. Selain itu, pelaku ini juga terkenal karena mengirimkan surat-surat ancaman dan kode-kode misterius kepada media dan polisi.

Total ada tujuh orang yang menjadi korban dari pembunuhan Zodiac, namun hanya lima korban yang terkonfirmasi menjadi korban langsung dari pelaku. Pelaku pertama kali menyerang pasangan muda, David Faraday dan Betty Lou Jensen di jalan terpencil pada 20 Desember 1968. Dua minggu kemudian, pelaku menyerang pasangan Brian Hartnell dan Cecelia Shepard di Danau Berryessa, yang selamat hanya karena mereka berhasil memberikan informasi kepada polisi tentang ciri-ciri pelaku.

Setelah itu, pada 11 Oktober 1969, korban selanjutnya yaitu Paul Stine, seorang sopir taksi, menjadi korban di kota San Francisco. Pelaku membunuhnya dan meninggalkan lokasi kejadian dengan membawa sepotong kain sebagai bukti. Kemudian, pelaku mengirimkan surat-surat ancaman kepada media dan polisi, yang berisi kode-kode misterius dan mengklaim bahwa ia telah membunuh lebih dari 30 orang.

Pada tahun 1970-an, polisi melakukan upaya besar-besaran untuk menangkap pelaku, namun mereka tidak pernah berhasil mengidentifikasi pelaku sebenarnya. Kasus pembunuhan Zodiac tetap menjadi salah satu kasus yang paling terkenal dan paling banyak dibicarakan dalam sejarah kejahatan di Amerika Serikat, dan hingga saat ini kasus ini masih belum terpecahkan.



Penulisan Menarik dengan Plot Twist Sebagai Penyedap yang Pas

Tulisan Shimada yang tajam dan cerdas menjadikan novel ini sangat sulit untuk diabaikan. Buku ini menarik perhatian pembaca dengan misteri pembunuhan berantai dan mengungkapkan setiap detail dengan tepat pada waktunya. Pembaca akan terus berusaha memecahkan kasus yang rumit ini, dan menikmati kejutan-kejutan yang tersembunyi dalam setiap halaman.

Bagi pecinta novel detektif, "Zodiac Murders" adalah sebuah novel yang sangat layak dibaca. Dengan plot yang rumit, karakter yang menarik, dan kejutan-kejutan yang mengejutkan, novel ini tidak akan mengecewakan siapa pun yang mencari sebuah cerita misteri yang menghibur dan menantang. Overall, saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca dan dinikmati oleh para pecinta novel detektif.

Bagi yang penasaran dengan cerita lengkapnya, Novel ini pernah dicetak ulang oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada Maret 2020 Lalu, dengan tebal halaman sejumlah 358 halaman. tak begitu tebal untuk kamu yang baru mulai belajar menumbuhkan minat baca, buku ini masih masuk akal untuk kamu coba.

Selamat membaca, teman.

Minggu, 16 Desember 2018

Punya Masalah? Undang Saja ALLAH oleh Ust. Yusuf Mansur [Book Review]




Bismillah,

Kamu galau? Gundah gulana? Punya ide usaha, tapi tak punya modal? Banyak masalah, dan butuh solusi?

Wah, tagline seperti di atas itu rasanya sudah sering kita dengar. Bahkan di semua media yang berbayar mahal, hingga media yang benar-benar murah, alias di kertas tempel di pohon-pohon. Hehehe...

Ya, kita memang cenderung untuk mencari solusi pada manusia. Bahkan jauh lebih parah, bergantung pada manusia. Termasuk saya juga, hehe. Tapi apakah seekstrem itu? Percayalah, banyak yang seperti itu.

Cover Buku Undang Saja Allah

Undang Saja Allah mengajak kita untuk tidak menjadikan manusia dan benda lain sebagai penolong. Kenapa? Karena semuanya itu ada yang menciptakan, ada yang berkuasa, Maha Kuasa, yaitu Allah SWT. Ketika kita ingin menggapai mimpi-mimpi kita, jadikan Allah prioritas utama tempat kita meminta. Yakinkan diri kita bahwa Allah-lah yang Maha mengabulkan semuanya, Allah yang Maha Membolak-balikkan hati manusia.

Boleh jadi ketika kita langsung meminta tolong seseorang, ia menolak kita karena banyak hal. Bisa jadi karena orang itu memang tak bisa membantu, atau mungkin karena memang tak mau membantu. Tapi bagaimana jika kita meminta pada Allah lebih dahulu, bisa jadi ceritanya berbeda. Allah yang Maha Membolak-balikkan hati, orang yang tak mau membantu, bisa jadi lebih dahulu menawarkan diri.


Tapi hal yang menyenangkan dari buku ini adalah cara bercerita Ust. Yusuf Mansur yang ringan namun berisi. Kita seolah membaca buku nasehat, tapi tanpa rasa terbebani. Semuanya benar-benar nyaman. Untuk kamu yang kurang suka membaca buku teks, buku ini sangat cocok untuk kalian coba.

Sekitar seminggu yang lalu saya ke toko buku Gramedia. Itu pun tak sengaja menemukan buku ini, dan membeli. Tapi percayalah, semuanya telah diatur. bahkan pertemuan dengan buku ini pun pastinya Allah yang mengaturnya.

Oh, ya. Hampir saja saya lupa membahas info buku ini. Buku ini dijilid Hardcover dengan tebal 255 halaman, diterbitkan oleh Penerbit Zikrul Hakim tahun 2012 di Jakarta Timur.

Penasaran sama buku ini? Ayo cepat pesan di Toko Buku di daerah kalian. Sekedar informasi, buku ini saya beli dengan uang saku saya sendiri. Jadi tidak ada endorse sama sekali, ya. Tapi kalau mau endorse juga boleh, hehehe

Terus membaca, Terus menulis...

Jika ingin bertanya, bisa langsung DM di Instagram saya @a.a.widarta

Salam,

A. A. Widarta

Kamis, 08 Februari 2018

Review Buku: Kala Hujan Telah Lelah



Judul      : Kala Hujan Telah Lelah
Penulis   : A. A. Widarta
Genre     : Antologi (kumpulan) puisi
Tebal      : 101 halaman (BW)
Sinopsis : 
           Kala hujan telah lelah adalah kumpulan puisi lama A. A. Widarta hingga tahun 2016. berisi 73 buah judul puisi. Judul "Kala Hujan Telah Lelah" digunakan penulis untuk menggambarkan keseluruhan isi puisi, dari kesedihan, ketakutan, konflik hidup, hingga akhirnya berhasil melewati beberapa fase berat dalam hidup. Seperti layaknya sebuah hujan, ada petir, kilat dan guruh memenuhi awan yang sebelumnya terang benderang, memaksa mentari menutup diri di balik awan gelap yang mulai memakan cahaya. Hingga akhirnya turun hujan dengan derasnya menghapus semua ketakutan, membasahi jiwa yang kesuraman, dan akhirnya berganti dengan hari yang lebih teduh dan menyegarkan.
           Penulis berharap setiap kata-katanya dapat menyentuh hati siapa saja yang membacanya. Tujuannya hanya satu, agar pembaca menyadari bahwa masalah berat yang kita hadapi, akan berganti dengan kebahagiaan yang bahkan membuat kita lupa betapa sakitnya masa lalu itu.

Penasaran bagaimana puisi-puisinya?
Segera miliki "Kala Hujan Telah Lelah"
Pemesanan dapat dilakukan melalui NulisBuku.com dengan kata kunci "Kala Hujan Telah Lelah"
atau klik link ini

Terima Kasih

Rabu, 31 Januari 2018

review buku : Sneak a Peak by A. A. Widarta

Cover Sneak a Peak
A. A. Widarta

Judul      :  Sneak a Peak (Wattpad)
Genre    :  Horror, Mystery, Psikologi, Thriller
Penulis   : A. A. Widarta
Status    :  Bersambung
Sinopsis :

Apa yang akan kalian lakukan jika menjadi aku?
Ketika tak ada satupun yang mempercayaiku. Aku bukanlah pembunuh ayah dan ibuku!!!
Semua berubah menjadi malapetaka hanya dalam semalam. ketika pagi itu kulihat tetangga penuh sesak di halaman rumah, beberapa orang polisi telah memeriksa di dalam, dan ketika kulihat ayah, ibu dan anjing kesayangan ayah tergeletak bersimbah darah.

Aku bukan pembunuh mereka !!!
...

Bercerita tentang Widya, seorang remaja perempuan yang harus ditangkap karena dianggap sebagai pembunuh ayah dan ibunya sendiri. Bukti-bukti menunjukkan bahwa benarlah ia yang menjadi dalang pembunuhan, tetapi Widya sama sekali tak merasa bahwa ia telah melakukan perbuatan keji tersebut.
Lalu, bagaimana kelanjutan kisahnya? benarkah Widya seorang pembunuh? Jika bukan, lalu siapa pembunuhnya?

Ayo ikuti kisah Widya dalam serial novel Wattpad "Sneak a Peak"
Hanya di -> sini

Kamis, 14 Desember 2017

Review Buku "To Bee or not To Bee"

Judul               : To Bee or Not to Bee
Penulis           : John Penberthy
Ilustrator       : Laurie Barrows
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama



Assalamu'alaykum,


Pertama kali melihat buku ini, saya yang sangat menyukai dunia ilustrasi langsung tertarik. Mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama. Warna kuning menyala dan juga perwajahan halaman depan buku yang menggemaskan dengan tema yang sesuai dengan judul, lebah madu. Tebal buku yang tidak terlalu tebal juga menjadikan buku ini terasa ringan dan dapat dijadikan teman minum kopi di sore hari.
Topik yang diangkat dalam cerita ini sebenarnya bukanlah topik yang jarang, topik ini sangatlah umum. Tapi sudut pandang ceritalah yang menjadikannya benar-benar unik. Bahasa kerennya “Memanusiakan” lebah dengan ditambahi atribut-atribut seperti akal dan pola pikir layaknya manusia.
Bermula dari tokoh utama, Buzz, si lebah yang merasa bosan dengan kehidupan monoton yang dijalaninya, bahkan terasa hampir seperti turun-temurun dari moyang-moyang sebelumnya. Menurut Buzz, ada hal lain yang seharusnya dapat dikerjakan oleh para lebah, selain mengumpulkan nectar untuk pasokan makanan para larva. Karena menurutnya, ada tujuan yang lebih mulia yang Tuhan perintahkan dalam penciptaan para lebah, bukan hanya bekerja.
Konflik yang paling terasa dalam cerita ini adalah bagaimana Buzz harus menghadapi para kawanan lebah yang memiliki pemikiran berbeda dengannya. Bagaimana Buzz, yang terlanjur dianggap gila dan destruktif, dapat tetap menjalani kehidupannya.
Semakin dibaca, semakin kita akan terbawa dalam cerita, seolah-olah kita yang memang sedang mengalaminya. Karena memang pada dasarnya, masalah ini sudah menjadi masalah umum dalam kehidupan kita. Kisahnya sungguh menggelitik namun menyadarkan kita. Membayangkan bagaimana lebah dapat berpikir layaknya manusia menjadi cita rasa tersendiri bagi pengalaman kita sebagai pembaca.
Satu kutipan yang paling aku suka dari buku ini adalah momen ketika Buzz bertemu dengan Bert, Lebah tua yang memiliki pemikiran yang sama dengan Buzz.

… “mereka melakukan apa yang mereka rasa benar, sama seperti dirimu. Cobalah untuk lebih mengerti. Kekuatan pikiran terletak dalam memahami perbedaan; kekuatan hati terletak dalam memahami kemiripan. Kekuatan mana yang kau gunakan?”

Tak sabar rasanya untuk melengkapi koleksi buku karya John Penberthy selanjutnya. Menurut saya pribadi, buku ini mengingatkan saya pada seorang penulis puisi, Ted Hughes. Beberapa karyanya yang pernah say abaca selalu membawakan cerita dari sudut pandang yang tidak biasa, dari seekor ikan, dari seekor macan, dan lain sebagainya. Sungguh metode penulisan yang menarik, sudut pandang yang apik dan selalu saya membuka pintu-pintu kreatifitas yang baru.

Salam,


PS: Buat yang mau request review buku, silahkan tinggalkan komentar ya, insya Allah segera direview ^^

Minggu, 10 Desember 2017

Kesedihan Bukan Untuk DItangisi, Tapi...

Buku Laugh A Paint!
Selamat sore semua,

Seperti judulnya, kita akan mencoba membahas bagaimana sebenarnya kesedihan harus kita tanggapi. Ya, tidak hanya kalian, sayapun masih sering kesulitan untuk menanggapi kesedihan dengan benar. Mengapa begitu? karena percaya atau tidak, mood kita berperan cukup besar terhadap sikap kita terhadap sebuah masalah.
Suatu hari, bisa saja kita akan murung dan sangat depresi ketika menghadapi kondisi finansial kita misalnya. Tapi di hari yang lain, dengan kondisi finansial yang sama, kita justru dapat menghadapinya dengan enteng-enteng saja. Itu semua terjadi sesuai dengan mood kita.
Ketika mood kita sedang baik, masalah seburuk apapun akan terasa ringan dan kitapun masih yakin kalau matahari esok akan bersinar lebih cerah. Sebaliknya, ketika mood kita sedang buruk, masalah sebaik apapun akan terasa hambar dan menyedihkan.

Kali ini saya akan mencoba memberikan beberapa tips berdasarkan pengalaman sendiri, bagaimana menghadapi suatu kesedihan.
Pertama, yakini saja jika itu jalan terbaik yang Allah berikan. seperti nasehat Luqman pada anaknya, yang manis janganlah ditelan semuanya, yang pahit janganlah dibuang semuanya. Allah Maha Tahu mana yang yang paling baik untuk kita.
Kedua, Lihat sisi baiknya dari tiap masalah. Terkadang kita hanya melihat satu sisi saja dari masalah, tanpa melihat sisi lainnya. Mungkin sakit yang kita rasa itu justeru menghindarkan kita dari masalah lain yang jauh lebih besar daripadanya, bahkan mungkin jauh lebih menyakitkan untuk kita.
Ketiga, Jadikan pelajaran. tidak sepenuhnya kita perlu menganggap enteng suatu kesedihan. Karena hidup itu punya takaran, tidak lebih dan tidak juga kurang. Ambil pelajarannya, tinggalkan rasa sakitnya.

Dan, sebagai tambahan, carilah kegiatan positif yang bisa kita lakukan agar pikiran kita tidak terlalu terpusat pada masalah tersebut. sebagai contoh, membaca buku antologi puisi Laugh A Paint!

hehehe,

pemesanan buku ini dapat dilakukan via www.diandracreative.com, lalu ketik "Laugh a paint!"

salam,

Senin, 09 Oktober 2017

LAUGH A PAINT!: talk with illustration and fell it with words


Laugh A Paint! front cover


Hello everyone,

At this post, i wanna review and tell a story about my illustration and poetry book, tittled "Laugh a Paint!". 

I'd been making this book for about 5-6 month. Write each poetry and make illustration for each poetry i've made.

My friend asked me, Why "Laugh a Paint!" ?

It's simple, like everyone's live, we sometime get some problem, sometime we can't help it and just cry a lot. But it never going nice, it just make it worst. I ever get depressed, but can't tell anyone about it. Why? cause not everyone care about our problem. They do have their own problem.

So, I just tell my self, "laugh your pain, cause cry just make it worst". And It's work on me. every time i want to cry and think about my bad situation, i just say it. And i feel better.

why do i change "pain" into "paint"?

Cause i make every poetry with an illustration.

Laugh a Paint!Back Cover

Where's review?

Ok, now we're go to the review.

This book contain illustration and poetry. Each poetry comes from each illustration. This book try to tell how each color, lines give a meaning that tell a tale every reader in a new form, "Poetry"

It has 96 pages, full coloured, and 6 x 0.2 x 9 inches in english version

now, for sample, i give you a poetry


Back through nature
Book Laugh A Paint!

Now, if you wanna have it, just click this
Salam,