Sabtu, 17 Desember 2016

The Lovely Bones (2009), Susie Salmon point of view




Bagi penggemar film – film yang anti mainstream, mungkin film ini bisa jadi salah satu pilihan. Berkisah tentang kehidupan seorang gadis muda dan periang –Susie Salmon (14 tahun)– yang harus mengalami kejadian mengenaskan. Siapa yang akan menduga jika tetangganya-lah yang bertanggung jawab atas kematiannya.
Kenapa aku menyebutnya anti mainstream? Oke, berikut ini 2 alasan mengapa film ini anti mainstream:

Pertama, kebanyakan cerita seperti ini biasanya menggunakan sudut pandang orang yang masih hidup, keluarga korban atau orang yang memiliki rasa kehilangan paling besar sepeninggal korban. Tapi berbeda dengan film ini, sudut pandang justru ada pada Susie Salmon, sang korban.
Kedua, gambaran yang ditampilkan mengenai sebuah dunia –antara dunia nyata dan akhirat– sungguh menarik. Jika kalian penasaran, silahkan langsung tonton filmnya.

Ada yang ingin tahu akhir ceritanya? Baiklah Akhir cerita ini kubagi menjadi dua penilaian, memuaskan dan tidak memuaskan. Tidak memuaskan karena sungguh menjijikkan ketika seorang pembunuh kejam seperti itu terbebas dari kejahatannya. Menurutku, seharusnya pembunuh seperti itu diadili dengan sekejam-kejamnya. Ia harus terlebih dahulu merasakan kesakitan yang panjang dan berat, baru kemudian dihukum mati.
Tapi tetap dapat dikatakan memuaskan karena pada akhirnya ia meninggal dengan kondisi yang hampir sama dengan korban-korbannya. Membeku dan membusuk di tempat yang sulit ditemukan oleh orang lain (maaf).

Baiklah, sekilas penilaianku tentang film ini. Buat yang penasaran, silahkan langsung diunduh filmnya, plus bagi komentarnya ya