Tegun bisu
lihat langit
ia memekat
Suara berseru
Menderu padaku
Membanting-banting
Tepat di dinding
Roboh, runtuh
Hatiku debu
Kutatap lagi
Dalam sunyi
Tatap angin
Tiada bergeming
Ibu, anakmu lelah
Ujarku Pasrah
Masuklah ke rumah baru
Atapmu rapuh wahai anakku
Usah tatap angin tak bergeming
Usah kau masalahkan langit memekat
Betulkan atapmu
Kokohkan dindingmu
Palembang, April 2017