Mimpi layaknya
cahaya mentari
Menyeruak,
memberontak
Menembus
celah-celah, berlari
Menerobos daun
dan ranting tegak
Tajam,
menyilaukan mata pendengki
Menghangatkan
hari-hari pemimpi
Berdirilah atau
sekedar duduk saja
Nikmati ia,
ketika masih memuncak kobarannya
Karena,
Akan tiba saat
ia kehilangan arah, melemah
Bahkan hilang
entah berapa lama
Dingin dan malam
melahapnya
Parau kicau
gagak tertawa
Dan
anjing-anjing malam bersahut bahagia
Jangan kau ikut
mereka yang lalai
Termakan
nyanyian malam, membuai
Bangun dan
hangatkan lagi cahayanya
Singkirkan awan
gelap menutup pancarnya
Karena masih ada
kesempatan tuk meraihnya
Kala semangat
berpadu, hangat terkumpul
Pagi kembali
muncul
Cahaya itu,
Perlahan akan kembali menemukan semangatnya
Menerobos
kebisingan pencela
Palembang, Juni 2017