Satu yang Ku Lupa



Ayah,
Masih hangat bekas pelukmu dulu
Masih kurasa bau peluhmu saat kau pulang larut
Masih terngiang jelas gelak tawamu karena tingkahku
Masih terbayang saat kau taruh aku dipundakmu itu

Ayah,
Bagaimana mungkin aku terlupa
Detil gurat di keningmu
Kala aku salah laku
Bagaimana hendak aku lupa
Lesung pipi di lengan kirimu

Aku tak pernah lupa
Setiap helai rambut hitammu
Tiap gurat nadi di lenganmu
Bahkan betapa indahnya senyumanmu

Tapi Ayah
Satu hal yang aku lupa
Kau hanya imajinasiku saja
Kau tak nyata

Kau tak pernah ada



Palembang, Agustus 2017