6 Langkah Jitu Menulis Novel Hanya Dalam Sebulan




Sering gak sih kamu merasa seperti punya ide cerita? Awalnya meluap-luap banget untuk segera ditulis, tapi pada akhirnya hanya menjadi file yang entah kapan akan selesainya, tersimpan rapih di dalam folder komputermu? Jika iya, maka kamu perlu membaca beberapa tips di bawah ini, agar ide ceritamu bisa benar-benar menjadi naskah yang utuh, dari prolog hingga endingnya.


Pertama, kamu harus tahu garis besar ceritamu ini akan seperti apa (1-3 hari)
Ya, sangat penting untuk mengetahui akan dibawa kemana ceritamu ini. Jangan terlalu sibuk memikirkan bagaimana perjalanan tokoh utamamu dari bab awal hingga ending, itu urusan nanti. Yang paling pertama harus kamu tahu adalah kondisi awal si tokoh utama dan kondisi akhirnya (akhir dari ceritanya). Permasalahan apakah endingnya akan berubah atau tidak, itu urusan nanti.

Kedua, tentukan garis besar perjalanan tokoh dari bab awal hingga akhir (1-5 hari)
Nah, setelah tahu kondisi A dan kondisi B, barulah kamu menuliskan sedikit lebih rinci lagi. pada tahapan ini, kamu harus setidaknya menuliskan poin-poin yang akan terjadi dalam tiap babnya. Tujuan kegiatan ini adalah agar kamu sebagai penulis memiliki gambaran berapa panjang ceritamu ini. Selain itu, dengan menuliskan poin-poin perbab, kamu akan dengan mudah menuliskan ceritamu dan tidak keluar dari jalur cerita. Sebab cerita yang baik adalah cerita yang alurnya jelas. Tapi bukan berarti ceritanya flat ya, tetap harus punya banyak elemen kejutannya.

Ketiga, riset untuk nama, setting dan juga hal-hal kecil lainnya (1-3 hari)
Pada tahap ketiga ini, tujuannya adalah agar ceritamu menjadi berbobot. Jika ingin mengangkat tema sejarah, maka ceritanya tidaklah terlalu terasa mengada-ada. Meskipun memang ini cerita fiksi, tapi tetap saja pembacamu akan merasakan kalau ceritamu itu harus senyata-nyata mungkin.


Keempat, mulai menulis (1-9 hari)
Ya, ini tahapan yang paling penting, menulis. Gerakan tanganmu untuk menggenggam pena, atau menekan tombol-tombol keyboardmu itu. Jika kamu berharap novelmu akan selesai, tapi tidak pernah menulis, mana mungkin akan selesai. Mulailah menulis, waktunya kamu sendiri yang menentukan. Yang penting kamu menulis, itu saja.
Tahapan ini akan terasa sangat ringan jika kamu menyelesaikan tahapan sebelumnya dengan benar. Dengan berpatokan pada poin-poin di tahap kedua, maka kamu akan sangat mudah untuk mengembangkan ceritamu. Saran saya, tulis saja, jangan menoleh ke belakang. Terus saja menulis hingga ending.

Kelima, baca ulang ceritamu (1-9 hari)
Nah, jika tahap empat ini telah kalian selesaikan, maka masuk ke tahap selanjutnya yaitu: proofreading. Ya, kamu diminta untuk membaca ceritamu dari A-Z. Pada tahap inilah kamu dapat membenarkan dialog atau kata-kata yang dirasa janggal atau aneh. Kamu juga dapat mengembangkan ceritamu lagi, memoles ceritanya agar semakin cantik.
Pada proses ini juga, kamu bisa menentukan apakah kamu ingin melanjutkan ceritamu sesuai dengan rancangan awal, atau justru ingin merubahnya. Misalnya membuat plotnya menjadi terbuka atau tertutup, atau bahkan menjadikannya plot twist.


Keenam, selesai (1 hari)
Ya selesai. Percaya deh, jika sudah sampai tahap ini, maka ceritamu pastinya sudah menjadi cerita yang utuh. Siap untuk mengalami treatment selanjutnya, mau di kirim ke penerbit mayor atau mau segera di self publishing.
Yang menjadi catatan, lamanya pengerjaan tergantung niat dan semangatmu untuk menyelesaikannya. Selain itu, satu hari yang dimaksud di sini bukanlah 24 jam penuh, melainkan waktu normal menulis (+/- 3 jam per hari). Artinya, jika kamu terbiasa menulis dalam jangka waktu yang lebih lama lagi dalam sehari, sangat mungkin ceritamu bahkan dapat selesai kurang dari satu bulan.
Selamat mencoba,