Zephyr A. A. Widarta |
Pada angin pelan yang membisik dedaunan
Namanya dibisikkan
Layaknya sepoi angin
Yang tak pernah tahu kapan berhembus
Dia datang ketika hati tak siap
Sempat menggetarkan hati lemah ini
Sempat buat angan coba merangkai khayal indah
Sempat pula buat hati membuncah
Sebut namanya dalam do'a
Sayangnya
Tak semua angin membekas lama
Sebab peraduannya entah dimana
Arah tujuannya juga tak tahu kemana
Meski hati berharap dia singgah dan menetap
Tapi apalah daya
Diri ini ada batasnya
Tak tahu tujuan dia kan sampai mana
Bahkan tak tahu jalan pikirannya
Jua hatinya
Dah banyak tempat ia singgahi
Yang bahkan jauh lebih mengenalnya,
Tahu asalnya,
Cukup peka tuk terka isi pikirannya
Bahkan dah mengenal darimana datangnya
Tuhan, maafkanku
Hambamu terlalu naif
Terlalu mudah menduga-duga
Hamba hanya berharap
Engkau jua lah yang menentukan
Palembang, 12 Maret 2018