Bagaimana Kabarmu?
Apakah aku setara?
Seringkali bertemu dengan seseorang, aku mengurungkan banyak suara. Hanya tanya yang asyik dipendam dalam-dalam. Kadang berpikir tentang kata layak. Membuat studi kelayakan di dalam benak. Bertanya tentang kepantasan diri.
Aku memilih urung, dan seringkali menyesali. Lalu mempertanyakan keberuntungan orang lain, yang mengambil opsi yang tak ku pilih. Ternyata bukan perihal setara. Yang lebih penting adalah mencoba.