Bagaimana kabarmu?
Masih hangat perihal nama yang akan dipakai untuk Ibu Kota Indonesia yang baru, yaitu NUSANTARA. Apalagi begitu banyak golongan yang akhirnya terpecah karena pemilihan nama ini. Sebagian yang setuju, tapi tak sedikit juga yang kontra.
Terlepas dari pemilihan nama tersebut, mari kita bahas sedikit banyak tentang apa itu Nusantara?
Sekilas Tentang Nusantara
Nusantara (secara resmi bernama Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN Nusantara) adalah pusat pemerintahan Indonesia yang direncanakan akan menggantikan posisi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia yang baru yang terdapat di Kalimantan Timur. Nama ini diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Januari 2022. Sebagai informasi tambahan, Pembangunan ibu kota negara sudah dicanangkan pertama kali ketika Presiden Joko Widodo melakukan pidato kenegaraan di Kompleks Parlemen Republik Indonesia, Jakarta pada tanggal 16 Agustus 2019.
Diambil dari Bahasa Jawa Kuno
DIkutip dari wikipedia.org, Nusantara ialah sebuah istilah yang berasal dari perkataan dalam bahasa Kawi (sebuah bentuk bahasa Jawa Kuno yang banyak dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta), yaitu ꦤꦸꦱ (nusa) terj. har. "pulau" dan ꦲꦤ꧀ꦠꦫ (antara) terj. har. "luar". Istilah "Nusantara" secara spesifik merujuk kepada Indonesia (kepulauan Indonesia), kata ini tercatat pertama kali dalam kitab Negarakertagama untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Majapahit; yang kawasannya mencakup sebagian besar Asia Tenggara, terutama pada wilayah kepulauan.
Penggunaan Modern
Pada tahun 1920-an, Ki Hajar Dewantara mengusulkan penggunaan kembali istilah "Nusantara" untuk menyebut wilayah Hindia Belanda. Nama ini dipakai sebagai salah satu alternatif karena tidak memiliki unsur bahasa asing. Dan juga, alasan lain dikemukakan karena Belanda, sebagai penjajah, lebih suka menggunakan istilah Indie (terj. "Hindia"), yang menimbulkan banyak keracuan dengan literatur berbahasa lain yang dapat menunjukan identitas bangsa lain, yakni India. Istilah ini juga memiliki beberapa alternatif lainnya, seperti "Indonesië" (Indonesia) dan "Insulinde" (berarti "Kepulauan Hindia"). Istilah yang terakhir ini diperkenalkan oleh Eduard Douwes Dekker.
Ketika akhirnya "Indonesia" ditetapkan sebagai nama kebangsaan bagi negara independen pelanjut Hindia Belanda pada Kongres Pemuda II (1928), istilah Nusantara tidak serta-merta surut penggunaannya. Istilah ini kemudian tetap lestari dipakai sebagai sinonim bagi "Indonesia", dan dipakai dalam berbagai hal yang utamanya berkaitan dengan kebangsaan, contohnya yakni baik dalam pengertian kebudayaan, antropogeografik, maupun politik (misalnya dalam konsep Wawasan Nusantara).
Jadi...
Sudah siap dengan nama baru Ibu Kota kita? Bertaruh nasib tak lagi ke Jakarta kalau begitu, tapi ke Nusantara... 😄