Kumenunggu sebuah
balasan
Namun tak jua sampai
Tanpa kabar
Kutatap layar kecil itu
Jauh lebih sering
Ketimbang kutatap
wajahku sendiri
Jungkir balik aku
membayangkan balasanmu
Kabar seorang teman lama
Mau muntah, jika kau
tahu
Mual ku menunggu
Hingga darah mengalir
bak badai
Melepasakan tekanannya,
menyembur dari pori
Hanya sekedar tuk
membuang energiku
Menunggu balasan yang
tak jua