Destinesia



Ku berlari jauh
Mengejar bintang
Kutandai dari jauh
Kuukir di hati
Jelas dan terang
Bahkan segenggam cahaya
Yang sampai di mataku
Saat itu
Kutabur rata di muka goresannya

Dadaku hendak membuncah
Tiap kulihat ia masih jauh
Aku ingin menemuinya
Menggapai, menyentuhnya

Hingga tiba dimana masa
Aku di hadapannya
Bintang yang telah lama kudamba

Aku sadar satu hal,
Obsesiku menghapus alasanku
Tekadku terbangkan tujuanku
Ia tak seindah  cahaya kecil
Kupandang di langit gelap nan luas
Dari dekat,
Hanya sekedar benda bercahaya
Melupakan semua alasan ku mengejarnya
Biasa
Sebuah destinesia

Palembang,  Juli 2017