Entah mengapa
Seolah tongkat ajaibku
telah patah
Mantera dahsyat itu
telah basi
Hingga tak kutemui titik
temu
Disini aku menunggu
Teronggok di stasiun
yang mulai sepi
Aku saksi hidup yang
terpaksa bisu
Remuk redam di dalam
Satu persatu berdiri
dari kursi tunggu
Tersenyum dan bertepuk
tangan semangat
Kala pintu besi terbuka
Kemenangan atas nama
mereka tiba
Satu-satu lenyap
Kursi tunggu makin
senyap
Raut wajah pucat pasi di
sekitarku
Juga padaku
Akankah kemenangan
Menemukan stasiun yang
tepat
Akankah aku menang
Akankah tiba giliranku
Akankah aku bertepuk
tangan, bersorak riang
Kala kemenanganku datang