Cukuplah
sedih itu
Berlalu di
kala itu jua
Di menit
atau detik itu saja
Usah kau
bawa kemana-mana
Sedih yang
kau taruh di punggungmu
Hanya kan
buatmu merunduk lalu jatuh
Jika ia
kau ikatkan di kakimu
Hanya kan
lukaimu hingga tak mampu
Sadarlah,
sahabatku
Momen itu
telah berlalu
Karena gelap
langit itu
Kan berakhir
disapu hujan barang sewaktu
Karena kemarau
yang panjang itu
Jua kan
diselesaikan segarnya air yang menyentuh tanah
Sedih adalah
tanda
Yang sadarkan
siapa dirimu
Seorang manusia
yang bisa terluka
Bisa bahagia,
jua kecewa
Lantas mengapa
kau bertahan pada satu itu
Sementara
Tuhan ciptakan banyak rasa untuk kau rasa