BISMILLAH
Tulisan ini sebenarnya sudah lama ingin saya bagikan. Ada banyak hal yang membuat saya penasaran perihal berbagi kebaikan. Sesuai dengan agama yang saya anut, setiap manusia memang memiliki tugas untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan. Saya rasa semua agama juga sepakat dengan hal ini.
Lalu, bagaimana caranya?
Kebaikan dapat dilakukan dalam banyak cara. Dan menurut saya, kebaikan itu seperti berusahan untuk menjadi panutan kepada semua orang. Artinya? Kita berusaha menjadi pribadi yang positif terlebih dahulu.
Saya berpikir, apapun profesi kita, apapun minat kita, kita dapat tetap berbagi kebaikan. Sebagai contoh, saya seorang penulis dan ilustrator. Maka, saya bisa berbagi kebaikan lewat cara mengajak orang-orang untuk menulis dan ikut merasakan banyak dampak positif dari menulis. Meskipun sampai saat ini masih sebatas tulisan di media sosial, dan buku yang saya terbitkan. Tapi tetap besar harapan saya, sesiapapun yang membacanya ikut termotivasi.
Saya suka menulis puisi, oleh karenanya saya membuat puisi-puisi yang mengangkat tema yang sedikit berbeda. Alasan mengapa saya kurang menyukai tema percintaan bukanlah karena saya membencinya. Tapi ada topik lain yang ingin saya bahas, tentang kasih antar keluarga, tentang persahabatan, tentang mimpi dan lainnya.
Jika kalian sudah pernah membaca puisi-puisi saya, kalian mungkin akan berpikir bahwa semua tulisan saya seolah depresi. Ada seseorang yang pernah mengutarakan hal itu pada saya. Tapi sebenarnya bukan itu, saya ingin mengajak orang yang sedang berada pada posisi itu, pada posisi terpuruknya untuk tetap mencari cara bertahan dan bangkit. Untuk terus menjadi lebih baik.
Mengajak pada kebaikan, apa kamu sudah cukup baik?
Jawabannya: tak tahu. Tapi yang pasti, saya dan kita semua sedang terus berjuang menjadi lebih baik setiap waktunya.
Marilah terus menebar kebaikan. Terkhusus kita yang saat ini sedang berada pada bidang literasi dan ilustrasi. Mari terus menyebarkan kebaikan. Sebab indahnya dunia, bisa jadi karena kita selalu berpikiran positif dan menebarkan hal-hal positif...
Tapi ada sedikit hal yang mengganjal di hati saya. Meski ini sedikit jauh dari topik, tapi ada pesan yang ingin saya
sampaikan, dan ini berhubungan dari topik ini.
____
Masa sekolah dulu, saya punya seorang teman baik. Kami sama-sama menyukai literasi. Tapi selang waktu karena berbeda kesibukan. Kami jarang berbagi kabar.
Hingga suatu hari kami bertemu, dan dia telah berbeda. Saya pikir pola pikirnya yang berbeda karena lingkungan kami juga tak sama. Tapi rasanya perbedaan itu membuatnya seolah menjauhiku.
Hingga saat ini, dia juga menulis, baik di media sosial juga menerbitkan buku. Saya pernah menyapanya lewat pesan grup tapi diabaikan. Entahlah. Apakah tulisan-tulisan atau karya saya benar-benar buruk, hingga ia merasa saya tak layak lagi menjadi temannya.
Saya pernah kesal sebab tulisannya menyinggung perihal "Menjaga tali silaturahim", tapi bahkan pesan-pesanku tidak direspon.
____
Apa yang ingin saya sampaikan dari cerita di atas adalah semua orang pastilah ingin berbuat kebaikan. Tapi jika kalian memiliki teman, yang kalian rasa sudah berbeda dan tak sesuai dengan visi kalian, atau mungkin "salah" di mata kalian, setidaknya jangan kalian biarkan, atau bahkan kalian jauhi. Beri tahu mereka dimana letak salah mereka menurut kalian.
Kita bisa saja mengajak kebaikan lewat tulisan-tulisan. Tapi menyampaikan kesalahan temanmu lewat tulisan di media sosial itu tidaklah efektif. Mari menebar kebaikan, sampaikan hal-hal baik. Yang buruk dari temanmu, adalah perilakunya. Maka sebaiknya benci perilakunya, bukan orangnya.
Terima kasih,
@a.a.widarta