In a Search Of Nature: Sadari Peyebab Bosan Sebenarnya

In a Search of Nature
By A. A. Widarta

Sebenarnya, Tuhan telah menganugerahkan kita semua dengan karunia-Nya. Semuanya membawa ketenangan dan ketentraman dalam hidup kita. Semuanya telah tersedia, tapi tentulah tidak mungkin datang begitu saja tanpa berusaha.

Tapi mengapa kita masih saja merasa bosan? mengapa kita merasa seperti ada yang kurang dalam hidup? Selalu saja ada yang salah dalam hidup ini?

Belakangan ini banyak sekali orang di sekitarku yang mengeluhkan masalah hidup mereka. Tentang pekerjaan mereka yang begitu saja dari waktu ke waktu. Atau mungkin tentang jodoh mereka yang sampai saat ini belum juga datang.

Entahlah, nampaknya kehidupan yang semakin modern justru bukanya menuntaskan permasalahan rasa bosan ini. padahal kalau dipikir, hiburan saat ini sangatlah beragam, dari televisi, radio, internet, hingga hiburan fisik seperti taman bermain. Tapi tetap saja tak membuat kita menjadi terhibur dan keluar dari belenggu kebosanan ini.

Lalu apa sebenarnya penyebab bosan?

Ya. Pertama, kurangnya bersyukur
Kita sebagai manusia nampaknya masih kurang mensyukuri apa yang kita miliki saat ini. Kita justru terlalu sibuk membandingkan apa yang tidak kita punyai dengan apa yang orang lain miliki. 

Itu bukan kurang bersyukur, tapi kita manusia memang kompetitif!

Kita memang manusia yang selalu tertantang untuk berkompetisi, dalam sejarah saja tergambarkan bagaimana kompetitifnya manusia dahulu untuk menang dari bangsa lain dalam segala hal. Tapi itu bukan alasan untuk kita tidak bersyukur.

Bersyukurlah, lalu kemudian berusaha untuk meraih impian kita. Karena bersyukur adalah senjata yang ampuh dalam peperangan di dunia ini. Bersyukur sama sekali tak berarti kita menyerah dengan kehidupan kita. Justru dengan bersyukur kita akan mendapatkan tenaga baru untuk melanjutkan kompetisi. Selain itu, bersyukur juga dapat membuat kita memahami dengan baik, seberapa siap persiapan kita sebelum memulai kompetisi. Ingat, hampir selalu kemenangan terjadi karena kita paham betul apa yang kita miliki.

Kedua, Kurang Berpetualang

Terlalu lama di kehidupan yang dipenuhi oleh asap kendaraan bermotor ataupun bau semen dan juga beton-beton membuat kita menjadi bosan. Untuk kita yang selalu hidup di kota, akan sangat besar kemungkinan untuk menjadi bosan. Tapi tak juga berarti bahwa orang di desa tidak merasakan bosan, mereka juga pasti merasakannya.

Cobalah untuk berpetualang ke tempat yang baru. Dengan cara tersebut, kita akan mempelajari hal-hal baru, kebudayaan baru, bahasa baru. Ini akan membuka mata kita, bahwa dunia ini begitu luas, masih banyak yang bisa kita nikmati dan pelajari.

Cobalah mencium aroma pepohonan di tempat lain. Coba cicipi rasa air sungai yang lain. Sempatkanlah berlibur, jangan hanya berdiam di balik mejamu.


Salam,