Retih A. A. WIdarta |
Meretih
Dibakar panas nyayian caci
Mendedas
Kering air mata
Hingga kulit-kulit meranggas
Aku menjadi abu
Ucapmu penuh rayu
Merayu pada duka
Jua pada nestapa
Meretih
Hijau daunmu menguning perih
Kering semangatmu
Patah, rapuh oleh sindir
Siapa yang membakarmu?
Mereka
Lalu siapa yang biarkan api tetap nyala?
Dirimu
Berhenti meratapi
Sebab habis meretih
Kau sendiri yang mati
Bukan salah mereka
Palembang, 11 Februari 2018