Tambul A. A. Widarta |
Kopi dan tambul
Lah disuguh di atas meja
Dinanti tamu
Tak kunjung datang jua
Gelap yang pergi sebentar
Kini kembali bertandang
Tapi tamu,
Nampak tak jua datang
Hati menambun cita tinggi
Sudah yakin janji nak ditepati
Tapi tambul tinggal lah tambul
Menaruh harap pada penambul
Habiskan saja kopi dan tambul itu,
Biarlah tambun dirimu
Asal tak sia-sia disuguhi
Bertambur-tambur hati tak tentu
Kerana engkau duhai tambung
Palembang, 18 Februari 2018