Jumat, 09 Maret 2018

LAGOM (Not too much, not to little, just right)

Lagom
A. A. Widarta


Wanita satu itu tak pandai berkata-kata
Mudah sekali aku tersinggung olehnya
Ia juga tak pandai membagi rasa
Sehingga selalu saja aku salah merasa

Wanita satu itu tak pernah ingini
Jika hidupnya kan jadi begini
Ditinggal pergi oleh suami
Wanita satu ini bahkan tak pernah mau bermimpi
Untuk impikan kenyataan kini
Tapi waktu tak berhenti
Hidup harus terus dijalani
Meski kadang ada rasa tak rela hati
Sebab ia tahu, mati tak buat masalah terakhiri

Duhai wanita satu ini,
Engkau wanita pertama yang kutatapi
Engkau manusia pertama yang mengasihi

Bisa saja kau buang aku
Tinggalkan kami semua
Sebab masih muda usiamu
Dan rasanya banyak pria
Ingin singgahi hatimu

Tapi tidak,
Wanita yang satu ini tak begitu
Ia yakin ini suratan
Ia yakin kuasa Tuhan
Ia tahu ada hikmah kejadian

Wanita satu ini terus bertahan
Ia berjuang
Satu pesan yang terus mengiang di ingatan
Jalani saja, sampai mana Tuhan menentukan
Jika jalanmu di sana
Tetaplah jua kan kau dapatkan

Wanita satu ini
Satu saja
Tapi tak bisa digantikan
Meski seribu emas kau dapati
Sebab ia bernilai jutaan hati
Ialah hadiah dari Ar Rahman
Bernama Ibu

Palembang, 9 Maret 2018