Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Juni 2023

MENYIKAPI RASA FRUSTRASI SAAT TULISAN TERHAPUS: TIPS DAN APLIKASI UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN YANG SAMA

 

Photo by Maxim Tolchinskiy on Unsplash


Bagi para penulis, tidak ada yang lebih menyakitkan daripada melihat tulisan panjang lebar yang telah susah payah ditulis tiba-tiba terhapus begitu saja. Rasa frustrasi yang muncul bisa membuat hati hancur dan semangat menulis meredup. Namun, jangan biarkan kejadian tersebut menghentikan semangat Anda. Dalam artikel ini, saya akan berbagi perasaan yang mungkin Anda alami ketika menghadapi situasi seperti itu dan memberikan beberapa aplikasi dan tips praktis untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Bersiaplah untuk menemukan cara untuk melindungi tulisan Anda dan melawan rasa putus asa.


Photo by Brett Jordan on Unsplash


Menghadapi Rasa Frustrasi

Ketika tulisan yang telah Anda susun dengan penuh perhatian tiba-tiba menghilang, perasaan frustrasi yang melanda bisa sangat kuat. Anda mungkin merasa kecewa, marah, atau bahkan putus asa. Namun, penting untuk menghadapi emosi tersebut dengan bijak dan mengubahnya menjadi dorongan untuk melangkah maju. Saya akan membagikan beberapa tips untuk membantu Anda mengatasi rasa frustasi:

  1. Bernapas dan Tenangkan Diri. Ketika situasi seperti ini terjadi, cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam dan tenangkan diri. Jangan biarkan emosi negatif mengendalikan pikiran Anda. Dengan menenangkan diri, Anda akan dapat berpikir lebih jernih dan menemukan solusi yang lebih baik.
  2. Berbagi dengan Komunitas Penulis. Jangan ragu untuk berbagi pengalaman Anda dengan penulis lain. Komunitas penulis seringkali dapat memberikan dukungan, saran, dan inspirasi untuk mengatasi rasa frustrasi. Mereka mungkin telah menghadapi situasi serupa dan memiliki tips yang berguna.
  3. Jangan Menyerah. Meskipun terasa sulit, jangan biarkan kejadian ini menghancurkan semangat menulis Anda. Ingatlah bahwa kesalahan bisa terjadi kepada siapa saja. Tetaplah berkomitmen untuk menulis dan melangkah maju.



Aplikasi dan Tips untuk Menghindari Kesalahan yang Sama

Setelah mengatasi rasa frustasi, langkah selanjutnya adalah mencegah kesalahan yang sama terulang kembali. Berikut adalah beberapa aplikasi dan tips yang dapat membantu Anda melindungi tulisan Anda:

  1. Gunakan Aplikasi Penyimpanan Cloud. Mengandalkan penyimpanan lokal dalam perangkat Anda dapat meningkatkan risiko kehilangan tulisan. Gunakan aplikasi penyimpanan cloud seperti Google Drive, Dropbox, atau OneDrive untuk menyimpan tulisan Anda secara online. Ini memastikan bahwa tulisan Anda aman dan dapat diakses dari mana saja.
  2. Simpan Revisi Berkala. Selalu melakukan cadangan atau menyimpan revisi tulisan Anda secara teratur. Banyak aplikasi penulisan, seperti Microsoft Word dan Google Docs, memiliki fitur autosave atau versi revisi yang memungkinkan Anda mengembalikan tulisan ke versi sebelumnya jika terjadi kegagalan atau kesalahan.
  3. Gunakan Aplikasi Penulisan yang Terpercaya. Pilihlah aplikasi penulisan yang andal dan stabil. Hindari menggunakan aplikasi yang sering mengalami masalah atau kerap terjadi kegagalan. Lakukan riset terlebih dahulu dan baca ulasan pengguna sebelum memutuskan aplikasi mana yang akan Anda gunakan.
  4. Buat Kebiasaan Menyimpan secara Manual. Selain mengandalkan fitur autosave, biasakanlah menyimpan tulisan secara manual secara berkala. Anda dapat menggunakan kombinasi tombol seperti Ctrl+S (untuk Windows) atau Cmd+S (untuk Mac) untuk menyimpan tulisan dengan cepat.
  5. Gunakan Aplikasi Penulisan yang Mendukung Kolaborasi. Jika Anda bekerja dalam tim atau sering berkolaborasi dengan orang lain, gunakan aplikasi penulisan yang mendukung fitur kolaborasi. Fitur tersebut memungkinkan Anda bekerja bersama dengan orang lain secara real-time dan menghindari kehilangan tulisan karena kesalahan atau konflik versi.

Menghadapi kejadian di mana tulisan panjang yang sudah ditulis terhapus adalah pengalaman yang mengecewakan. Namun, dengan menghadapinya dengan bijak dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi tulisan Anda dan menghindari kesalahan serupa di masa depan. Ingatlah untuk tetap tenang, berbagi dengan komunitas penulis, dan jangan pernah menyerah. Dengan menggunakan aplikasi penyimpanan cloud, menjaga kebiasaan menyimpan secara manual, dan memilih aplikasi penulisan yang andal, Anda dapat melindungi tulisan Anda dan menjaga semangat menulis tetap menyala. Mari kita lawan rasa putus asa dan terus menulis dengan semangat!

(/aaw)


Kamis, 08 Juni 2023

INSIDIOUS 5 (2023) : TEROR TERAKHIR UNTUK KELUARGA LAMBERT!

Sinopsis Film Insidious 5: The Red Door Tayang di Bulan Juli 2023 di Bioskop (Source: Insidious.movie)


Hai, para pecinta film! Sudah lama enggak update soal film, ya? Tenang, kali ini ada kabar seru yang pastinya bikin kalian excited, terutama bagi penggemar film horror. James Wan, sutradara kenamaan dalam genre horor, akhirnya merilis trailer terbaru dari film Insidious 5, juga dikenal sebagai Insidious: The Red Door. Kabarnya, ini akan menjadi film terakhir dari petualangan menyeramkan dalam franchise Insidious. Tanggal tayangnya pun sudah diumumkan, yaitu bulan Juli 2023.

Dalam trailer terbaru ini, kita akan kembali melihat keluarga Josh Lambert, yang diperankan oleh Patrick Wilson, menghadapi teror yang mengerikan dari makhluk jahat. Namun, yang membuatnya semakin menyeramkan, teror kali ini ditujukan kepada Dalton Lambert, anak Josh yang telah tumbuh dewasa.


Sinopsis Singkat Insidious 5: The Red Door

Yuk, kita bahas sinopsis Insidious 5 yang seru abis ini! Ceritanya, keluarga Josh Lambert sekali lagi mengalami gangguan dari iblis yang paling jahat. Kali ini, teror itu menimpa Dalton yang sudah menjadi dewasa. Keduanya harus berhadapan dengan munculnya kenangan masa lalu yang tiba-tiba kembali menghantui mereka. Josh dan Dalton pun berusaha mengungkap kebenaran kelam dari sejarah keluarga mereka dan mencari cara untuk mengusir iblis yang mengancam mereka berdua.

Diketahui bahwa Dalton sebelumnya menjalani kehidupan sebagai seorang mahasiswa di pantai timur Amerika Serikat. Namun, hidupnya tak seperti mahasiswa pada umumnya, karena ia terus dihantui oleh iblis dari masa lalunya yang sangat menyeramkan.

Dalton akan dihantui oleh penampakan-penampakan mengerikan di rumahnya. Untuk mengatasi semua ini, Dalton dan Josh harus menghadapi masa lalu yang kelam dan menghadapi teror baru yang lebih menakutkan, yang tersembunyi di balik pintu merah yang mampu membuat bulu kuduk merinding.


Cuplikan Resmi Film Insidious 5 (2023): The Red Door yang tayang bulan Juli 2023 (Source: Insidious.movie)


Menariknya, karakter paranormal Ellise, yang sebelumnya muncul dalam Insidious 1 dan 2, juga kembali hadir dalam Insidious 5. Dia akan memainkan peran penting dalam membantu mereka berdua melawan roh jahat yang dikenal sebagai "The Further".

Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mengusir iblis yang selama ini menghantui mereka agar bisa mendapatkan ketenangan selamanya. Hal menarik lainnya adalah, para pemain yang tampil dalam Insidious 1 dan 2, seperti Rose Byrne, Andrew Astor, Juliana Davies, dan Lin Shaye, akan kembali hadir dalam Insidious 5, membawa penampilan seram mereka yang sudah dikenal sebelumnya.




Menurut kabar yang dilansir oleh Screenrant, Insidious 5: The Red Door akan menjadi akhir dari seri film horor James Wan lainnya. Film ini dijadwalkan untuk rilis di Amerika Serikat pada tanggal 7 Juli 2023. Namun, sayangnya kita masih belum mengetahui tanggal rilisnya di Indonesia. Mari kita tunggu informasi selanjutnya!

Nah, itulah sinopsis seram dari Insidious 5, teman-teman! Bersiaplah untuk menghadapi kengerian dan misteri yang akan dihadapi oleh keluarga Lambert. Siapa di antara kalian yang berani untuk menontonnya? Jangan sampai ketinggalan sensasi seramnya, ya!

 

(/aaw)

Jumat, 26 Mei 2023

Buat Webtoon Minim Gambar dan Banyak Tulisan, Emang Laku?







Ada yang tahu dengan Webtoon? Ya, aplikasi baca komik online yang masih populer hingga sekarang dengan jumlah pengunduhan lebih dari 100 juta. Nah, buat yang tahu dengan aplikasi ini, ada yang pernah dengar tidak dengan Webtoon Kanvas?

Sedikit informasi, Webtoon Kanvas merupakan program layanan yang disediakan oleh Line Webtoon sebagai wadah bagi para kreator pemula untuk menerbitkan karyanya secara gratis, dengan tujuan sebagai tempat latihan dan sekaligus mendapatkan pasar untuk karyanya. Dan yang paling penting, layanan ini memberikan kesempatan bagi kreator untuk dilirik oleh pihak webtoon untuk bergabung menjadi kreator originalnya. Tapi Cerita yang ingin saya sampaikan kali ini bukan tentang layanan Webtoon Kanvas itu sendiri, jadi sampai di paragraf ini saja penjelasannya ya. Kalau kamu masih penasaran sama cerita selanjutnya, jangan kemana-mana ya, kita lanjut tanpa ada part-part kok, hehe.


Penasaran Tahap 1: Apakah Gaya Penulisan Puitis di Webtoon ada Pembacanya?

Selalu saja dimulai dari rasa penasaran, sama seperti waktu saya memulai menulis novel online, kali ini saya penasaran dengan aplikasi/ media online satu ini. Seperti yang kita ketahui dari sudut pembaca dan penikmat komik, yang terpenting dari komik sudah jelas adalah dari sisi visualnya, karena ia adalah media bergambar. Tapi selain itu, sama seperti karya lainnya, konsep cerita juga merupakan bagian yang penting dalam pembuatan komik. Lantas muncul pertanyaan di kepala saya saat itu:

"Bagaimana kalau visualnya tak menarik, tapi cerita dan gaya penulisannya yang ditonjolkan?"

Mungkin masa itu masa ketika saya masih menunggu surat izin penelitian untuk gelar S1 saya, yang sebenarnya jauh sekali menyimpang dari cerita ini. mahasiswa semester akhir (sekali) yang harusnya menyelesaikan penelitian di jurusan Teknik Pertambangan, justru kepikiran membuat komik, apalagi tanpa pengetahuan dasar sama sekali tentang komik.

Tapi rasa penasaran mengalahkan saya waktu itu. Setelah bercerita dengan salah seorang teman saya, Mas Febri namanya, saya makin tertantang untuk memberi asupan pada rasa penasaran saya ini. Kamu tahu apa yang dibilang Mas Febri saat itu? dia bilang begini:

"Komik ya harus bagus visualnya. Kalo isinya banyak kata-kata, ya itu namanya cerpen, novel"


Episode Pertama Webtoon Dua (Hujan, Kopi dan Payung)


Setelah pembahasan itu, saya pulang ke rumah dan menangis, lalu saya bakar laptop saya (Eh, tentu saja tidak, notebook adalah satu-satunya media saya mencari kerja waktu itu). Sampai di rumah, saya langsung membuat kerangka singkat untuk cerita komik ini, bermodalkan notebook Asus eee pc Discovery Thin, laptop kesayangan yang tahan banting untuk memakai aplikasi editing video dan gambar tanpa pakai stylus ataupun draw pad. hingga akhirnya di tanggal 22 Januari 2019, saya publish episode satu.

Apa yang saya harapkan di episode 1 ini? Hanya satu, ada yang baca. Karena kalau ada yang baca, berarti saya perlu lanjut ke episode 2. Tapi untungnya ada yang baca, plus ada yang like pula.


Penasaran Tahap 2: Apakah Pembaca Bermasalah dengan Webtoon Minim Gambar?

Setelah berhasil menjawab penasaran pertama, muncul rasa penasaran selanjutnya, kira-kira ada atau tidak komentar negatif di cerita ini. Karena jujur saja, cerita yang baik menurut saya itu harus memancing emosi pembaca. Entah itu suka, kesal atau bahkan benci.

Nah, untuk mencari tahu penasaran itu, saya terus menerbitkan episode baru, ditambah dengan share postingan ke berbagai akun media sosial yang saya punya. Lalu bagaimana hasilnya?


Respon yang diberikan pembaca di Episode 2 Webtoon Dua (Hujan, Kopi dan Payung)


Walaupun komentar yang saya dapatkan sangat beragam, tapi sama sekali tak ada komentar yang terkesan negatif untuk tiap episodenya di kolom komentar di webtoon. Justru uniknya, komentar buruk datang secara langsung ke saya lewat teman-teman saya. Apa kesimpulannya? Nanti kita bahas di akhir.


Penasaran Tahap 3: Kalau Ceritanya Berakhir, Bagaimana Tanggapan Pembaca?

Tiba di Penasaran terakhir saya dari pembuatan webtoon ini, jika ceritanya saya buat berakhir, bagaimana reaksi pembaca? Karena menurut saya, salah satu poin dari menarik atau tidaknya sebuah karya, bisa dilihat dari respon pembaca ketika mereka tidak dapat bertemu lagi dengan karya itu.

Saya putuskan untuk mengakhirinya di episode 18, selain untuk menjawab rasa penasaran saya yang ketiga, episode 18 ini juga tayang di tanggal 17 Maret 2019, tepat ketika saya sudah mulai bimbingan bab 1 dan 2 skripsi dan mulai praktek laboratorium untuk penelitian saya.

Tapi menurutmu, apa kira-kira yang akan disampaikan pembaca di kolom komentar?


Respon yang didapat di episode terakhir Webtoon Dua (Hujan, Kopi dan Payung)


Dari semua komentar yang muncul di episode terakhir ini, ternyata responnya cukup positif dengan karya ini. Kalau kata orang-orang di social media: "sungguh di luar angkasa!"


Kesimpulan

Dari keseluruhan pengalaman saya untuk menjawab rasa penasaran tentang "Webtoon yang minim ilustrasi dan didominasi pakai bahasa puisi", saya mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Pertama, kamu tak akan tahu kalau tidak mencoba dulu. Kalau saya patah semangat di awal ketika saya cerita dengan teman saya, mungkin saya tidak akan tahu kalau jenis webtoon seperti ini ternyata ada yang suka.

Kedua, setiap karya ada peminatnya. Selaras dengan kesimpulan pertama, ternyata karya apapun itu, pasti ada peminatnya, sedikit ataupun banyak.

Ketiga, ingat dengan apa yang dikatakan di Penasaran Tahap 2? Kenapa justru teman sendiri yang justru memberi komentar buruk? Kamu bisa menyimpulkannya dalam 2 kategori.

  1. Mereka hanya bercanda
  2. Mereka berbicara berdasarkan pengalaman mereka



Update Jumlah View, Follow dan Rating Webtoon Dua (Hujan, Kopi dan Payung)

Mungkin mereka bercanda, karena sudah dekat dan sering guyon sama kamu. Atau mungkin, mereka pernah menyimpulkan berdasarkan apa yang sudah mereka alami dan lihat lewat pengalaman pribadi mereka.

Jadi, kalau kamu penasaran sama sesuatu (dalam hal positif ya!) dicoba saja, kalaupun hasilnya tak memuaskan, setidaknya bisa menjawab rasa penasaran kamu. Mencoba dan gagal itu sudah biasa, yang tak biasa justru mencoba dan berhasil. Siapa tahu di percobaan kamu nanti, kamu dapat sisi berhasilnya, hehe.

Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.

(/aaw)


Sabtu, 02 September 2017

Dance In Harmony

Dance In Harmony
By A. A. Widarta



Entah mengapa, gerak dan liuk jemari manusia selalu menjadi objek yang menarik untuk digambar. Atau mungkin dituangkan ke dalam media lukisan.

Allah menciptakan manusia dengan estetika dan keindahan. Sungguh aku bingung dengan mereka yang tak menerima estetika masing-masing diri. berupaya sebaik mungkin menjadi yang terbaik. jika ditanyakan batasannya, mereka sendiri bingung apa batasan sebenarnya.

Jika batasannya adalah kepuasan diri, maka ketika ia menemukan kembali kekurangan yang ia miliki pada kelebihan orang lain, maka ia akan kembali dalam jalur perlombaan menjadi yang sempurna secara fisik.

Padahal, andaikan ia menyadari, keindahan sama sekali tak terkait dengan kesempurnaan. Karena Allah menciptakan keindahan pada manusia pada hatinya, yang jika berhasil mereka rawat dan pupuk dengan baik, justru menjadi keindahan yang sebenarnya.

Marilah kita menari bersama dengan keindahan diri itu, keindahan yang sesungguhnya telah pas komposisinya, harmoninya. Lepaskanlah belenggu pikiran bahwa kita tak sempurna.

Mulailah berpikir positif bahwa keindahan itu dari dalam hati, bukan tampilan luarnya. Katakan pada dirimu sendiri bahwa 

"Tuhan menciptakan aku indah, dan aku indah, apa adanya diriku"