Tampilkan postingan dengan label LIFETIPS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LIFETIPS. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Maret 2019

Easy Ways to Deal With The Haters | Motivasi




Kamu punya Haters? Selamat, berarti saat ini kamu sedang membaca artikel yang tepat.

Sebelumnya, sesuai resolusi yang aku buat di awal tahun 2019 ini, setelah melihat ternyata isi blog ini terlanjur mengembang kesana-kemari, maka tema blog ini akan lebih dipersempit dan berkutat di dalam permasalahan "menulis", "ilustrasiku" dan "motivasi".
Semoga dengan cara ini, kalian akan lebih mudah memahami arah tulisanku akan kemana. Maaf jika selama ini blog ini malah menjadi rancu, hehe


Di sini aku hanya ingin berbagi pengalaman pribadi tentang orang-orang yang membenciku. Mungkin kamu akan menemukan beberapa kesamaan denganku. Dan, disini juga aku ingin sekedar berbagi bagaimana aku menghadapi mereka.

Banyak orang di sekitarku, mengatakan bahwa aku hidup di dunia yang berbeda dari mereka. Ada yang mengatakan bahwa kata-kata saya sulit dipahami. Sementara yang lainnya mengataka bahwa leluconku harus dipikirkan baik-baik, baru bisa ditemukan humornya.



Aku juga tak mengerti kenapa banyak orang selalu mencari sisiku yang berbeda dari mereka. Aku bukannya tak ingin berteman. Tapi kebanyakan orang mencari hal yang mereka benci dariku. Ada yang bahkan menganggapku sebagai psikopat. Mungkin karena menurut mereka aku sering berbicara sendiri. Tapi itu sudah menjadi kebiasaanku. Sebuah metode untuk menemukan solusi.

Aku juga suka bersosialisasi, tapi tidak dengan lingkup yang luas. Aku lebih suka berbicara dengan beberapa orang dalam satu pertemuan. Bagiku, cara terbaik mengenal seorang teman adalah dengan berbicara secara personal dengan mereka, satu-satu. Berbicara tentang hal-hal pribadi tanpa banyak intervensi.


Dan hal yang paling menarik tentang haters adalah mereka terkadang bukanlah orang yang mengenalku lama. Baru saja berpapasan di dalam satu transportasi umum, dan mereka bisa langsung menemukan hal yang mereka benci dariku. Bukankah itu benar-benar tak masuk akal?

Apa yang ingin mereka bicarakan tentang orang asing yang baru saja mereka temui?

Mereka yang tidak mengenalku dengan baik, cenderung menganggapku orang sombong. Tapi sebaliknya, mereka yang sudah dekat denganku, akan menganggapku sebagai orang yang meyenangkan. Aku juga tak mengerti.


Tapi aku berharap bagi kalian yang menilai orang lain dengan terburu-buru, BERHENTILAH !
Cobalah untuk memahami sifat unik dari tiap orang.

Dan untuk kalian yang mengalami hal yang sama denganku, BERHENTILAH MENARUH PERHATIAN PADA MEREKA!
Selagi apa yang mereka lakukan tidak menyebabkanmu terluka fisik, maka tutup saja telinga kalian. Tidak ada gunanya mengurusi mereka. Haters tidak lebih dari sekumpulan orang-orang yang tidak punya pekerjaan. Mereka sedang mencari kepuasan lewat cara mencaci.

Tapi semakin sering mereka mencaci, maka semakin banyak hal buruk yang terungkap dalam pribadi mereka sendiri, makin banyak hal yang harus mereka benahi.

Salam,

A. A. Widarta

Senin, 28 Agustus 2017

Ungkap Bagaimana Sebenarnya Kamu Menyelesaikan Masalah




Beberapa hari yang lalu, aku menemukan sebuah pertanyaan psikologi di sebuah akun media sosial. Pertanyaannya sangat simple, tapi membuatku berpikir terus-menerus tentang makna dibalik penjelasan pertanyaan itu.

Apa pertanyaannya?

Bayangkan kamu sedang berada di tengah padang pasir yang luas, sendirian. Di depanmu, terdapat dinding batu yang tak terlalu rendah, tapi juga tak begitu tinggi. Katakanlah sedikit jauh lebih tinggi dari tinggi badanmu. Pertanyaannya: bagaimana caranya kamu melewati dinding tersebut?”




Sudah dapat jawaban kamu masing-masing? Jika sudah, silahkan baca artikel ini lebih lanjut.

Pertanyaan ini nampak begitu simple bukan? Tapi sebenarnya ini mengungkapkan bagaimana sebenarnya diri kita masing-masing menyelesaikan permasalahan di dalam hidup kita. Bagaimana kita memandang masalah (dalam hal ini diibaratkan sebagai sebuah dinding) dan bagaimana kita mengarahkan diri kita sendiri untuk sampai pada satu tujuan kita, yaitu melewati dinding tersebut.
Jawaban kita bisa saja unik. Misalnya saja kakakku, ia memiliki jawaban yang tidak kupikirkan sebelumnya, yaitu “memanjat dan melompati dinding itu”. Aku justru tidak memikirkan bahwa dinding itu bisa aku lompati. Yang aku pikirkan adalah “sebuah dinding di padang pasir yang luas, tentunya tidak mungkin akan terbentang sejauh mungkin membelah satu sisi padang pasir dengan sisi satunya lagi, pasti ada ujungnya. Jadi yang kupilih adalah berjalan menyusuri dinding itu hingga sampai pada ujungnya, dan berjalan ke sisi sebelahnya tanpa perlu melompat. Aku berpikir bahwa dinding itu pastilah tidak jauh ujungnya
Setelah aku mendapatkan jawaban kakakku yang menurutku tak biasa itu, aku mulai berpikir tentang bagaimana ia dalam kesehariannya menyelesaikan masalah, dan sebaliknya juga bagaimana aku menyelesaikan masalahku sehari-hari.
Kakakku memang menyelesaikan masalah dengan cepat, setiap masalah yang ia hadapi, memang biasanya dapat segera ia atasi. Berbeda denganku yang memandang masalah dengan sedikit santai, memikirkannya sambil mencoba menyelesaikannya. Dan percaya bahwa masalah ini pada akhirnya ada ujungnya. Dan pasti ada jalan keluarnya.

Tapi, nampaknya setiap orang tidak memiliki jawaban yang sama dalam menyelesaikan masalah mereka, bisa jadi karena disebabkan oleh pengalaman dan juga lingkungan. Perbedaan cara penyelesaian juga tidak menunjukkan apakah seseorang jauh lebih baik dari pada orang lainnya. Lambat atau cepat kita dalam menyelesaikan masalah hanyalah masalah waktu. Karena pada kehidupan sehari-hari, terkadang memilih untuk menyelesaikan masalah dengan tidak terburu-buru, justru membuahkan hasil yang jauh lebih baik daripada segera menyelesaikannya. Begitupun sebaliknya.


Lalu, bagaimana dengan jawaban kamu? Apa yang kamu pikirkan untuk melewati dinding masalah dalam hidupmu?


Salam,

Senin, 21 Agustus 2017

3 Langkah Ampuh Hilangkan Rasa Iri Hati




Aku tidak pernah iri dengan siapapun!

Jika hal yang pertama muncul dibenakmu ketika membaca judul artikel ini adalah kalimat di atas, maka sebaiknya anda membaca lebih lanjut artikel ini.
Secara sederhana, iri hati dapat kita anggap sebagai perasaan tidak terima terhadap kondisi yang dimiliki oleh orang lain. kamu merasa bahwa sebenarnya kamu juga berhak untuk mendapatkan hal yang sama dengan apa yang mereka dapatkan, atau bahkan lebih.
Apakah kondisi ini salah? Memang benar bahwa setiap orang berhak merasakan perasaan seperti ini. Tapi kita tidak membahas mengenai berhak atau tidaknya kita terhadap perasaan iri ini. Yang perlu kita perhatikan adalah baik atau buruk dampak kondisi ini terhadap diri kita sendiri.
Iri hati adalah penyakit psikologis, berbahaya karena mengarahkan kita pada kondisi negatif. Pikiran yang selalu negatif akan sangat buruk bagi kondisi tubuh dan juga jiwa kita. Maka, tidakkah kamu berpikir bahwa sebaiknya perasaan iri ini kita perkecil atau bahkan kita musnahkan dari pikiran kita?

Jika tidak, maka silahkan tutup artikel ini. Namun jika kamu menjawab iya, maka sebaiknya kamu terus membacanya.

Untuk mengatasi perasaan iri hati, pertama kita harus mengetahui sebab timbulnya perasaan ini. Kapan perasaan ini timbul? Apa tandanya? Kejadian apa yang memicunya? Karena pada dasarnya, setiap perasaan yang kita alami memiliki pola berulang yang sama untuk masing-masing individu. Pola itu dapat kita anggap sebagai pola sebab-akibat.


Dalam buku The Power of Habit karya Charles Duhigg, pola sebab-akibat dijabarkan lebih lanjut menjadi Tanda-Rutinitas-Ganjaran. Pada kasus ini, kita dapat menganggap bahwa perasaan iri merupakan ganjaran. Artinya kita perlu mengidentifikasi tanda dan rutinitas yang menyebabkan kita merasakan iri hati.
Sebagai contoh, tandanya adalah ketika kita gagal dalam ujian akhir semester, kemudian rutinitas kita adalah membuka media sosial, facebook atau instagram misalnya. Tanpa sengaja kita mendapati kabar terbaru dari teman SMP kita yang ternyata baru saja memenangkan kompetisi debat, atau mungkin baru saja mendapatkan beasisiwa luar negeri. Akibatnya kita mulai membandingkan diri kita dengan teman kita. Diri kita yang baru saja gagal dan teman kita yang berprestasi. Mulailah gejolak iri hati itu timbul dan membuat kita semakin merasa jengkel dengan kehidupan ini.
Jika memang kondisimu sama seperti contoh di atas, maka inilah yang harus kamu lakukan. Kamu mungkin tak bisa mengubah tandanya.

Mengapa?
Karena kita tidak mungkin tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup.

Lalu, apa yang harus dirubah?
Rutinitasnya yang harus kita ubah. Ya, langkah kedua adalah mengubah rutinitas tersebut.

Ketika kita mendapati kondisi kita yang gagal pada sesuatu, pada contoh di atas, kita harus mengubah rutinitas kita dari membuka sosial media ke aktifitas lain. Nah, untuk masalah aktifitas apa yang harus kamu lakukan, kamu sendiri yang dapat memutuskannya. Yang pasti, aktifitas tersebut haruslah aktifitas yang kalian sukai dan anda kuasai. Dengan melakukan hal yang kita kuasai dan sukai, akan membuat kita merasa bahwa kita berharga dan memiliki kelebihan. Terkadang diri kita sendirilah yang harus menyadarkan bahwa kita berharga dan Tuhan menciptakan setiap makhluk dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Langkah ketiga adalah mengulangi langkah satu dan dua. Sampai kapan? Sampai kamu secara otomatis menyadari tanda-tanda tadi, dan mulai melakukan rutinitas yang lebih positif agar ganjarannya sesuai dengan yang kamu harapkan.
Nah, berhubung kita telah sampai pada paragraph terakhir, apakah kamu mengakui atau tidak bahwa kamu pernah mengalami rasa iri hati ini, kamu sendiri yang memilihnya. Tapi, hanya sebagai saran, segera temukan tanda dan rutinitas tersebut agar perasaan iri hati ini tidak terlalu berkuasa merusak dirimu.


Salam,

Sabtu, 30 Juli 2016

TIPS HARI LIBUR KECE


pernah gak kalian merasa kalau weekend kalian terasa seperti enggak ada artinya? Berlalu begitu saja tanpa ada hasil yang bisa kita dapatkan? 24 jam itu berlalu dengan bermalas-malasan atau bahkan sebagian besarnya dipakai untuk tidur? Bangun pagi jam 10 siang, makan, tidur siang jam 1, eh tau-tau udah jam 6 sore lagi.
kalau kamu pernah mengalami hal semacam ini, maka kalian perlu mencoba 7 tips agar hari libur kalian kece. Simak ya guys!


Pertama, pergi ke taman. Sepele memang, tapi dengan pergi ke tempat yang dipenuhi tanaman hijau, otak kita akan di reboot. Hasilnya otak akan terasa lebih lapang karena pikiran-pikiran enggak penting yang terbawa selama weekdays tanpa kita sadari akan terbuang. Apalagi kalau kalian pergi ke taman di waktu pagi hari, jogging lagi dari rumah, wah tambah banyak manfaatnya.


Kedua, lakukan keiginan terpendam kamu selama 1 minggu ini. Terkadang di saat kita sangat sibuk, banyak sekali hal yang ingin kita lakukan tapi terhalang pekerjaan. Nah, disaat libur inilah kalian bisa memanfaatkannya untuk mewujudkan keinginan-keinginan ini. Tapi tetap diingat ya, harus yang positif dan bermanfaat biar rasanya lebih kece.


Ketiga, Bercermin. Maksud bercermin di sini ada dua, bercermin sama perilaku kamu dan juga bercermin dalam artian sesungguhnya. Saat liburanlah kita punya waktu untuk memikirkan tentang diri kita sendiri dengan lebih baik. Kita dapat bermuhasabah terhadap perilaku kita yang telah lalu, apakah ada yang perlu diperbaiki, ditambah ataupun dikurangi tujuannya agar kepribadian kita makin lebih kece lagi. nah, untuk bercermin dalam artian sesungguhnya, maksudnya adalah memperhatikan kesehatan tubuh kita. Jangan sampai kesibukan kita malah membuat kita melupakan kesehatan tubuh kita sendiri. Bahayanya kan kita sendiri yang bakalan menerimanya.
Keempat, susun schedule buat weekdays kita selanjutnya. Ini penting sekali, apalagi kita yang super sibuk. Buat schedule dengan sangat terperinci, agar ketika tiba hari H kita bisa tahu apa saja yang harus kita lakukan maupun yang kita butuhkan.


Kelima, Periksa tas. Ini berdasarkan pengalamanku selama ini. Tas bagiku adalah tempat paling nyaman buat nyimpen “harta terpendam” alias bungkus-bungkus snack atau permen misalnya. Walhasil, setelah satu minggu pasti tas penuh dengan “harta terpendam ini”. Nah inilah saat yang tepat untuk memilah-milah mana yang penting dan tidak. tujuannya ya biar enggak numpuk aja di dalam tas. Kan lucu kalau ternyata isi tas kita hanya sampah saja.


Keenam, hirup udara pagi dengan benar. Inilah saat yang baik untuk menikmati udara pagi yang biasanya enggak sempat kalian nikmati ketika weekdays. Loh kok bisa? Ya bisa lah. Kalian sadar enggak kalau selama weekdays, yang terjadi di pagi hari adalah berangkat ke tempat kerja dengan terburu-buru. Mana mungkin sempat menghirup udara segar dengan perlahan-lahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar kita dapat menikmati nikmat dengan baik. Kalau sudah dinikmati, selanjutnya ya syukuri dengan baik juga.
Ketujuh, kenali lagi keluarga kalian. Ini buat kalian yang benar-benar sangat sibuk selama weekdays ya. samapi-sampai sulit sekali bertemu dengan anggota keluarga yang lain. saat weekend dapat kalian gunakan untuk lebih mengenal keluarga. Merapatkan kembali keakraban yang sempat renggang. Coba ajak ngobrol, tanyakan hal-hal yang terlewatkan selama weekdays ini agar kalian bisa lebih mengenal keluarga. Ini kegiatan yang wajib sekali kita lakukan, tapi terkadang terlupakan loh.
Demikian ketujuh tips agar weekend kalian lebih kece lagi ya. jangan sampai liburan kalian malah diisi dengan hal-hal yang enggak bermanfaat. Sayang sekali loh satu hari kalian dihabiskan hanya untuk tidur-tiduran. Kecuali kalau selama weekdays kalian enggak tidur sama sekali. Hehehe… ^^

3 Kegiatan Penghilang Bosan Atau Kehidupan Yang Monoton



Jangan bilang kalo lo gak pernah ngerasain bosan. Bosan itu naluri alamiah, manusiawi sekali. Banyak cara yang dapat kita lakuin agar kita dapat mengalahkan rasa bosan. Yang penting, jangan sampai kamu bosan untuk menghilangkan rasa bosan kalian.
Rasa bosan merupakan reaksi dari pikiran kita yang terlalu jenuh dengan keseharian yang monoton. Otak seolah tidak bekerja, karena kegiatan monoton akan menjadi kebiasaan. Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan, artinya terjadi secara spontan, tanpa terlalu banyak memerlukan sel syaraf otak untuk bekerja.
Pikiran yang jenuh dapat kita ibaratkan sebagai air keruh di dalam gelas. Apa yang kita dapat dari air keruh di dalam gelas? Jangankan untuk meminumnya, untuk memandangnya saja kita sudah lelah. Hal itu juga terjadi pada diri kita. Lalu bagaimana cara agar kita bisa memperbaiki air keruh itu? Salah satu caranya adalah dengan menambahkan air jernih ke dalam gelasnya. Semakin banyak air jernih yang masuk di dalam gelas, semakin berkurang kekeruhan airnya. Oleh karena itu, untuk membersihkan rasa bosan yang muncul di dalam pikiran kita adalah dengan menambahkan aktivitas-aktivitas yang terbilang masih baru bagi diri kita masing-masing. Berikut ini kelima kegiatan yang mampu menghilangkan rasa bosan berdasarkan pengalaman A. A. Widarta.


Pertama, belajar hal baru. Pengalaman baru membuat kita keluar dari zona nyaman kita dan akan memaksa kita untuk beradaptasi dengan pengalaman tersebut. Hal yang menyebabkan kita merasa bosan adalah karena aktivitas monoton yang kita alami berulang  kali. Aktivitas yang dilakukan berulang kali membuat kita hapal dengan apa saja jadwal kegiatan kita dengan sangat baik, akibatnya kita tidak dapat menemukan kejutan-kejutan dalam hari-hari kita. Hal inilah yang memicu rasa bosan. Dengan mempelajari hal baru, diharapkan kita mencegah aktivitas monoton itu terjadi dalam hidup kita. Selain terhindar dari rasa bosan, hal ini juga dapat menambah wawasan kita.


Kedua, jika terbiasa bangun pagi coba bangun lebih pagi lagi, jika sudah terlalu pagi, coba bangun lebih siang. Jika kita ibaratkan kita terbiasa bangun pukul 6 pagi. Cobalah untuk bangun lebih pagi dari jam 6. Ambil contoh mudah, pukul 05.55. Dengan bangun 5 menit lebih awal, kita membuat pola baru di dalam pikiran kita, hal ini secara tidak langsung akan memaksa tubuh kita agar tidak terperangkap dalam keseharian yang monoton. Selain mengubah rutinitas keseharian kita, bangun lebih pagi membuat kita jauh lebih siap dibandingkan sebelumnya. Entah kita akan memilih bangun lebih pagi atau lebih siang, pada intinya maksud dari metode ini adalah agar kita menghilangkan kebiasaan bangun tidur kita yang monoton ini, agar kita tidak terjebak oleh rutinitas.


Ketiga, olahraga. Olahraga disini dapat dilakukan baik itu olahraga yang tergolong ringan, seperti jogging, ataupun olahraga yang lebih kompleks lagi seperti yoga. Atau kalau kalian termasuk orang yang memiliki cukup uang, dapat pula pergi ke Gym center terdekat di kota kalian. Sudah tidak dapat kita ragukan lagi bahwa dengan berolahraga, selain tubuh kita menjadi lebih bugar, pikiran kita juga jauh lebih positif dibandingkan sebelum berolahraga. Hal ini karena, beberapa racun dalam tubuh dapat keluar melalui keringat ketika kita berolahraga. Hal yang menyenangkan dari olahraga adalah kita dapat bertemu dengan orang-orang baru maupun suasana baru. Hal ini akan membuat pikiran kita tidak jenuh.
demikian tiga tips agar kita dapat mengalahkan rasa bosan. semoga bermanfaat ^^

Salam,